HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Pemerintah resmi membuka Sekolah Rakyat di Kota Makassar untuk memperluas akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera.
Sebanyak 150 siswa jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) akan mulai menempuh pendidikan di sekolah berbasis asrama tersebut mulai 14 Juli 2025.
Kepala Sentra Wirajaya Makassar, Nur Alam, mengatakan Sekolah Rakyat merupakan program nasional yang dibuka serentak di 63 titik di seluruh Indonesia.
Baca Juga : Sekolah Rakyat Sulsel Masih Terkendala Fasilitas, Kemenko Polkam Beri Rekomendasi
Program ini merupakan hasil kolaborasi Kementerian Sosial, Kementerian PUPR, Badan Pusat Statistik (BPS), dan sejumlah instansi terkait.
“Program ini memastikan anak-anak dari keluarga kurang mampu tetap mendapatkan pendidikan berkualitas dengan pendekatan holistik,” ujar Nur Alam di DF Cafe Jalan Pettarani Makassar, Jumat (11/07/2025).
Di Makassar, lokasi Sekolah Rakyat berada di kawasan Salodong, Kelurahan Untia. Sebanyak 13 guru, termasuk kepala sekolah, telah disiapkan.
Baca Juga : Sekolah Rakyat akan Rekrut Guru ASN Jadi Tenaga Pengajar
Seluruhnya merupakan lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang dipilih secara selektif oleh Kementerian Sosial.
Para guru tidak hanya bertugas mengajar, tetapi juga membimbing dan mendampingi siswa dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan asrama.
Kapasitas awal sekolah ini mencapai 150 siswa, terdiri dari 100 putra dan 50 putri, yang tinggal di asrama terpisah.
Baca Juga : Penerimaan Siswa dan Guru Sekolah Rakyat Mulai April 2025, Cek Siapa yang Bisa Daftar!
Selama menempuh pendidikan, siswa mendapatkan fasilitas makan tiga kali sehari, dua kali snack, serta perlengkapan sekolah seperti seragam dan alat tulis secara gratis.
Rombongan belajar dirancang berisi 25 siswa per kelas. Tahun ini pembelajaran dimulai dari kelas 1 SMP, dengan rencana pengembangan jenjang SD dan SMA jika tersedia lahan tambahan.
“Sekolah ini tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga pada pendidikan karakter, penguatan sosial, dan pendampingan emosional,” jelas Nur Alam.
Baca Juga : Mengenal Sekolah Rakyat Gagasan Prabowo: Digrarap Mensos, Free 100 % Makan hingga Asrama
Sebelum diterima, calon siswa mengikuti proses seleksi ketat, termasuk assesmen lapangan dan kunjungan rumah oleh tim dari Kementerian Sosial, Sentra Wirajaya, BPS, dan PUPR.
Langkah ini untuk memastikan hanya anak-anak dari keluarga yang benar-benar membutuhkan yang dapat mengikuti program.
“Beberapa pendaftar ternyata berasal dari keluarga mampu, sehingga kami melakukan verifikasi sangat teliti,” tambahnya.
Meski pendaftaran dilakukan secara daring, validasi data tetap menjadi perhatian utama agar sasaran program tepat.
Nur Alam berharap program ini terus berkembang dengan dukungan pemerintah daerah agar semakin banyak anak Indonesia yang mendapat pendidikan gratis dan bermakna.
“Semangat Sekolah Rakyat adalah memberi kesempatan kedua bagi anak-anak yang selama ini tertinggal dalam pendidikan,” tutupnya.
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
