Logo Harian.news

Selain Mahasiswanya Sering Kehilangan Motor, Kampus UIN Samata Dijadikan Pabrik Uang Palsu

Editor : Redaksi Rabu, 18 Desember 2024 10:29
mesin dan uang palsu diamankan polisi. (Dok. Ist)
mesin dan uang palsu diamankan polisi. (Dok. Ist)

HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Belum lepas dari ingatan beberapa kasus pencurian kendaraan sepeda motor yang dialami oleh sejumlah mahasiswa. Kini Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin (Samata) kembali tercoreng persoalan pabrik uang palsu yang jumlahnya mencapai miliaran rupiah siap edar.

Uang palsu pecahan seratus ribu dan lima puluh ribu rupiah tersebut itu konon di produksi dalam salah satu gedung yang berada dalam Kampus Islam Negeri yang berada di Samata, Kabupaten Gowa tersebut.

Uang palsu itu sekarang telah diamankan oleh pihak Polres Gowa sebagai barang bukti. Bahkan beberapa orang oknum (sindikat) juga ikut ditahan untuk dikembangkan lebih lanjut.

Baca Juga : BNSP Nilai Prof Yaya Bersama LSP UIN Alauddin Makassar Dianggap Paling Siap dan Inspiratif di Tingkat Nasional

Usai pihak kepolisian Polres Gowa mengungkap pabrik uang palsu tersebut. Puluhan mahasiswa melakukan aksi demonstrasi untuk menuntut Rektor UIN Samata, Prof Hamdan Juhannis bertanggungjawab atas kasus pembuatan uang palsu dilingkungan kampus yang dipimpinnya itu.

“Kami berangkat dari ultimatum salah satu guru besar di UIN Alauddin Makassar, Prof Qasim Mathar. Dia mengatakan rektor harus bertanggung jawab atas permasalahan hari ini (sindikat uang palsu di kampus). Olehnya itu kami sebagai mahasiswa yang peduli menuntut rektor mengundurkan diri,” sebut Koordinator aksi Reski.

Reski menambahkan, agar pihak kepolisian dari Polres Gowa segera mengungkap kasus ini secara terang benderang. Ia bilang, kalau saat ini pihak kepolisian belum mau memberikan keterangan yang pasti terkait pengungkapan sindikat uang palsu di dalam kampus UIN Samata.

Baca Juga : Buat Karya Berita Bagian Tugas Akhir Mahasiswa, Dekan FDK UIN Beri Apresiasi

“Kami akan konsolidasi lagi, akan turun aksi di Polda atau Polres Gowa sebagai pesan tidak ada yang boleh main-main atas segala permasalahan yang hadir di UIN Alauddin Makassar,” katanya.

Beberapa informasi yang diperoleh dari pihak kepolisian yang identitasnya tak ingin dipublikasikan ke media mengatakan kalau kasus ini memang benar. Karena beberapa oknum sindikat yang terlibat dalam pembuatan uang palsu berjumlah miliaran rupiah tersebut masih dalam tahap pengejaran (DPO).

“Saya belum mau bicara karena masih ada tersangka yang belum didapat (tertangkap). Nanti dulu yah,” katanya.

Baca Juga : Babak Baru, Berkas Perkara Kasus Uang Palsu UIN Alauddin akan Dialihkan ke PN Gowa

Dia pun tidak membantah sindikat peredaran uang palsu ini melibatkan oknum kampus UIN Samata. Maka itu, ia meminta waktu agar kasus ini dapat diungkap secara terang ke publik.

“Jadi minta waktu dulu. Mungkin 1-2 hari. Nanti jawaban saya langsung gamblang berapa tersangka dan bagaimana tindak lanjutnya,” tegasnya.

Selain kasus pabrik uang palsu yang saat ini telah terungkap, Kampus UIN Samata juga sering diceritakan soal maraknya laporan mahasiswa yang kehilangan sepeda motornya didalam area parkir lingkungan kampus.

Baca Juga : Sindikat Uang Palsu di UIN Makassar: Berkas P21, Dua Tersangka Masih Buron

Kasus kehilangan sepeda motor tersebut juga patut diduga kalau pihak keamanan terkesan membiarkan pelaku terus melakukan aksi pencurian sepeda motor berkeliaran dalam lingkungan kampus.

15 Orang Diamankan

Kasus uang palsu yang diduga diproduksi di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Makassar, terus berkembang.

Hingga saat ini, polisi mengamankan 15 orang, termasuk Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Dr Andi Ibrahim SAg SPd MPd.

Selain Dr Ibrahim, polisi juga mengamankan seorang honorer UIN Alauddin, dua orang ASN di Pemprov Sulawesi Barat, dan tersangka lainnya.

 

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Redaksi Harian.news menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected]
Penulis : YUSUF

Follow Social Media Kami

KomentarAnda