Logo Harian.news

Siap-siap! Wajo dan Sidrap Bakal Kecipratan Inverstasi Rp 4 Triliun dari Korsel

Editor : Rasdianah Kamis, 23 Januari 2025 22:23
Pj Gubernur Sulawesi Selatan, Fadjry Djufry. Foto: dok
Pj Gubernur Sulawesi Selatan, Fadjry Djufry. Foto: dok

HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Penjabat (PJ) Gubernur Sulawesi Selatan, Prof. Fadjry Djufry, optimismistis terhadap kesiapan Sulsel menjadi salah satu sentra sapi perah di Indonesia.

Dalam rapat koordinasi percepatan investasi, ia menyebutkan masuknya investor asal Korea Selatan yang berencana menanamkan investasi sebesar Rp 4 triliun untuk pengembangan 250 ribu ekor sapi perah di dua kabupaten, yaitu Wajo dan Sidrap.

“Indonesia saat ini masih mengimpor 90 persen kebutuhan susu. Sulawesi Selatan bisa jadi solusi. Dengan lahan 18 ribu hektare yang sudah dipastikan cocok di Wajo dan Sidrap, proyek ini diharapkan dapat mendorong kita menuju swasembada susu,” ujar Fadjry, Kamis (23/1/2025).

Kolaborasi untuk Percepatan Investasi

Baca Juga : BBPOM Makassar Ungkap Toko Kosmetik Ilegal Bernilai Rp728 Juta di Sidrap

Untuk memastikan keberlanjutan investasi ini, pemerintah daerah bergerak cepat. Dalam rapat tersebut, hadir berbagai pihak mulai dari Badan Pertanahan Nasional (BPN), bupati, ketua DPRD, hingga kepala kejaksaan tinggi untuk mencari solusi atas kendala yang ada, terutama terkait lahan yang masih dihuni masyarakat tanpa sertifikat.

“Saya sudah sampaikan, jangan biarkan masalah kecil menghambat investasi besar ini. Solusinya, libatkan masyarakat sebagai bagian dari proyek. Mereka bisa menjadi tenaga kerja atau mitra pengelola. Kalau mereka terlibat langsung, pasti mendukung,” tambahnya.

Dari total kebutuhan lahan 18 ribu hektar, sekitar 11 ribu hektar sudah tersedia melalui PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dan PT Berdikari. Sisanya, yang dihuni masyarakat, hanya membutuhkan musyawarah agar semua pihak mendapat manfaat.

Baca Juga : Lawan AMR, Pemkab Wajo dan BBPOM Sepakat Perkuat Tata Kelola Obat

Dampak Ekonomi dan Efek Domino
Proyek ini tidak hanya akan memenuhi kebutuhan susu nasional, tetapi juga menciptakan efek domino yang signifikan bagi perekonomian daerah.

Dengan harga rata-rata sapi perah Rp 40 juta per ekor, investasi ini diperkirakan mampu membuka ribuan lapangan kerja baru, baik di sektor peternakan, pabrik pengolahan susu, maupun infrastruktur pendukung lainnya.

“Nilai ekonominya besar. Selain 250 ribu sapi, ada pabrik, penggembalaan, hingga tenaga kerja. Ini peluang besar untuk pertumbuhan ekonomi Sulsel. Saya minta bupati dan DPRD segera berkoordinasi agar investor tidak pindah ke provinsi lain,” tegas Fadjry.

Baca Juga : Dukung Transparansi Perpajakan, KP2KP Sidrap Serahkan Piagam Wajib Pajak kepada Pemkab

Rencana proyek ini akan memadukan penggembalaan di Sidrap dan pembangunan pabrik pengolahan susu di Wajo. Dengan lokasi yang berdekatan, pengembangan ini diharapkan dapat memberi manfaat langsung bagi kedua kabupaten dan sekitarnya.

“Kita ingin Wajo dan Sidrap menjadi contoh bagaimana investasi besar bisa memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Harapannya, semakin banyak kabupaten yang bisa ikut mendapatkan manfaat dari proyek ini,” kata Fadjry.

Langkah ini menjadi salah satu komitmen Sulawesi Selatan dalam mendukung program swasembada pangan nasional. Jika terealisasi, Sulsel tidak hanya menjadi sentra sapi perah tetapi juga penggerak utama sektor agribisnis di Indonesia.

Baca Juga : Menag Guncang Wajo: MQK Internasional Perdana Jadi Diplomasi Santri ke Dunia

PENULIS: NURSINTA

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Redaksi Harian.news menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected]

Follow Social Media Kami

KomentarAnda