HARIAN.NEWS, JAKARTA – Presiden Joko Widodo atau Jokowi merespons soal adanya wacana hak angket terkait dugaan kecurangan Pemilu 2024 yang digulirkan sejumlah politisi. Jokowi menyebut dirinya sebagai kepala negara, enggan terlibat karena hal itu menjadi ranahnya anggota DPR.
“Itu urusan DPR, silakan ditanyakan ke DPR,” kata Jokowi saat ditanya awal media di Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, dikutip dari liputan6, Senin (4/3/2024).
Terkait hak angket, beberapa kali pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 dan 03 menyebutkan wacana ini, guna mengusut dugaam kecurangan penyelenggaraan Pemilu 2024.
Baca Juga : Klaim Lihat Langsung Ijazah Jokowi di Solo, Budi Arie: Asli
Teranyar, datang dari Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy alias Romy. Ia mengatakan salah satu perihal yang akan disuarakan dalam hak angket adalah soal meroketnya suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Dia meyakini adanya ledakan suara yang tidak wajar dari suara PSI.
Berdasarkan bukti yang diklaim Romy, terdapat 19 ribu suara dari 110 TPS. Artinya, secara rata-rata ada 173 suara untuk PSI di tiap TPS.
Baca Juga : Selamat Hari Santri Nasional 2025
“Kenaikan suara PSI bukan hanya tidak wajar. Melainkan juga tidak masuk akal menurut beberapa surveyor. Karena berdasasarkan perhitungan, berarti ada beberapa TPS yang suara PSI mencapai 50%,” yakin Romy melalui tulisannya di Instagram pribadinya, seperti dikutip Minggu (3/3).
Dia mengatakan, jika penyelenggara Pemilu tidak mengoreksi hal tersebut maka partainya akan mendorong hal tersebut ke dalam hak angket agar dapat diungkap dengan terang.
“Kalau ini tidak dikoreksi, PPP akan meminta hal ini bagian yang termasuk dibongkar seterang-terangnya di hak angket pekan ini!,” tegas dia.
Baca Juga : Jokowi Hadir di Dies Natalis, Rektor UGM: Kebanggaan Fakultas
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
