HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Selatan menggelar forum diskusi ekonomi bertajuk “Sulsel Talk TW II 2025” untuk merumuskan langkah-langkah strategis menghadapi dampak perang dagang global yang semakin kompleks.
Kegiatan ini diselenggarakan di Baruga Phinisi, Lantai 4 Kantor BI Sulsel, Jalan Jenderal Sudirman, Makassar, pada Rabu, 14 Mei 2025, dengan tema “Ekonomi Sulsel di Pusaran Perang Dagang Global 2.0: Menakar Risiko, Menjemput Peluang.”
Kepala Perwakilan BI Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda, menjelaskan bahwa forum ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan masukan terkait dampak perang dagang terhadap ekonomi global, serta bagaimana hal tersebut memengaruhi perekonomian Sulawesi Selatan.
Baca Juga : Rupiah Terancam, Pengamat: Waspadai Celah Pemalsuan di Era Digital
“Dalam konteks perang dagang global 2.0, kita menghadapi berbagai tantangan, seperti kenaikan tarif, hambatan non-tarif, dan bahkan persaingan dalam bidang teknologi. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menyusun langkah-langkah yang bisa menjaga stabilitas ekonomi Sulsel, terutama sektor-sektor unggulan seperti pertanian dan industri pengolahan,” ujar Rizki.
Dalam forum ini, Rizki Ernadi Wimanda juga mengungkapkan bahwa perekonomian Sulawesi Selatan pada triwulan I-2025 tumbuh sebesar 5,78 persen, meningkat dari kuartal sebelumnya yang tercatat sebesar 5,18 persen. Hal ini menjadikan Sulsel sebagai salah satu kontributor utama dalam pertumbuhan ekonomi kawasan Sulawesi yang tercatat 6,40 persen.
Pertumbuhan sektor pertanian, industri pengolahan, dan perdagangan menjadi penopang utama bagi perekonomian Sulsel. Di tengah ketidakpastian global, Rizki menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan sektor-sektor tersebut melalui kebijakan yang responsif dan adaptif.
Baca Juga : Tarif Listrik Naik Picu Inflasi di Sulsel Pasca Diskon PLN Dihentikan
Forum ini juga diharapkan dapat memperkaya substansi perencanaan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Sulsel 2025–2030, dengan tujuan menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan di tengah tekanan global.
Selain Rizki, forum ini juga dihadiri oleh Sekda Provinsi Sulsel Jufri Rahman, Kepala OJK Sulselbar Moch. Muchlasin, dan ekonom senior INDEF Dr. Aviliani, yang membahas tentang stabilitas sektor keuangan, penguatan ekspor, serta strategi untuk menghadapi tantangan ekonomi global.
Dengan penyelenggaraan Sulsel Talk, BI Sulsel berkomitmen untuk terus mendukung upaya pemerintah daerah dalam menjaga kestabilan ekonomi daerah dan menjawab tantangan global secara komprehensif.
Baca Juga : BI Sulsel Dorong Kerja Sama Daerah Atasi Ketimpangan Pasokan Cabe Rawit
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
