HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPH-Bun) Imran Jausi menyebut, penanaman musim tanam Oktober-Maret mulai digencarkan.
Hal ini dilakukan, mengingat terjadi tren inflasi yang kerap melonjak di penghujung tahun dipicu beras dan kebutuhan pangan lainnya.
“Rata-rata setiap Desember itu inflasi disebabkan oleh bahan pangan, termasuk beras,” ujar Imran, Jumat (11/10/2024).
Baca Juga : Janji Paslon Danny – Azhar: Sejahterakan Petani hingga Jadikan Sulsel Lumbung Ikan
Pihaknya telah menargetkan luasan taman kali ini sekitar 38 ribu hektar. Dari luas tersebut, masing-masing kabupaten dan kota berbeda.
Namun komoditas utama yang ditanam adalah padi, kedelai dan jagung.
“Luasan ini kita sudah bagi pada setiap kabupaten dan kota yang ada di Sulsel,” terangnya.
Baca Juga : Danny soal Nasib Petani Sulsel: Masalah Bukan di Pupuk, tapi Harga Jual Hasil Panen
Pihaknya telah menyampaikan kepada pemerintah daerah, penyuluh serta masyarakat tani untuk mulai menanam pada bulan September lalu.
“Kami sampaikan itu kepada mereka yang menerima bantuan dari Kementrian Pertanian,” ujarnya.
Terlebih lagi, saat ini progresnya juga sudah terbilang hampir rampung tersalurkan.
Baca Juga : Masuki Musim Tanam, Dewan Minta Pj Gubernur Sulsel Jaga Kestabilan Gabah dan Jagung
“Sekitar 5.000 unit perpompaan sudah kita salurkan. Kita ingin mereka mengefisienkan waktu tanam dengan pemanfaatan bantuan perpompaan itu, terutama daerah produsen Sulsel seperti Kabupaten Sidrap, Bone dan beberapa daerah lainnya,” pungkasnya.
Penulis: Nursinta
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
