HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Pemadaman listrik di wilayah PLN Sulselrabar masih terus terjadi. Walau hujan telah mengguyur, pemadaman masih terjadi.
Sebelumnya pihak PLN mengklaim pemadaman dilakukan akibat kemarau berkepanjangan sehingga Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang ada di wilayah Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel) terganggu.
Bahkan pemadaman makin parah dari yang sebelumnya 3 jam hingga mencapai 6 jam bahkan ada yang lebih seperti beberapa disampaikan netizen.
Baca Juga : Diskon Listrik PLN Januari-Februari, Tidak Akan Diperpanjang
Pemadaman listrik yang berjam-jam berdampak pada terganggunya perekonomian seperti pelaku UMKM yang mengandalkan listrik.
Baik pengusaha warung kopi, warung makan, percetakan yang omsetnya turun akibat pemadaman.
Selain omset, tak jarang juga alat elektronik rusak. Makin membuat mencengangkan karena tagihan listrik pengusaha membengkak kendati listrik tidak normal diterima.
Baca Juga : PLN Komitmen Wujudkan Kemandirian Energi Berbasis EBT
Salahsatu pengusaha percetakan di Makassar kaget lantaran tagihan listriknya naik 2 kali lipat.
Kepada harian.news, pengusaha percetakan yang berada di Abdullah Dg Sirua yang meminta namanya tidak disebut mengaku kecewa atas pelayanan dilakukan PT PLN Wilayah Sulselrabar yang berkantor di Jl Hertasning.
Pengusaha ini mengirimkan struk tagihannya kepada harian.news, yang tertera untuk Juni 2023, senilai Rp 2.593.347, lalu pemakaian Juli total tagihan Rp 2.624.029.
Baca Juga : Menteri ESDM: Infrastruktur Energi Masif Kunci Swasembada Energi
Kemudian bulan Agustus Rp. 2.843.569, selanjutnya September Rp 1.732.017, dan terakhir naik hingga dua kali lipat lebih di bulan Oktober Rp. 4.573.632.
Nilai ini belum termasuk biaya admin bank rata-rata Rp 3.000.
“Listrik suka mati, tiba-tiba tagihannya mahal sekali, kami juga kena dampaknya, pekerjaan terganggu. Pelayanan PLN tidak transparan, kami kena dampaknya,” katanya kesal.
Baca Juga : Presiden Prabowo Resmikan 37 Proyek Ketenagalistrikan Berbasis Energi Bersih
Tagihan Membengkak, Elektronik Rusak
Sementara ibu rumah tangga di Jl Toa Daeng 3, Kelurahan Batua, Kec. Manggala mengatakan hampir tiap hari terjadi pemadaman, tagihan listiriknya ikut naik.
“Dari biasanya 500 ribu, ini naik 600 ribu,” kata Asni, kepada harian.news. Selain itu, elektronik di rumahnya ikut rusak diduga akibat pemadaman listrik.
“AC juga rusak,” kesalnya. Sementara, warga lainnya di Antang, menyampaikan televisinya juga rusak. “Padahal sebelumnya waktu normal listrik tidak pernah terjadi kerusakan seperti ini,” kata Ibu dua anak yang minta namanya diinisialkan, Selasa (28/11).
Akibat dari kerusakan elektronik televisinya, ia terpaksa mengeluarkan biaya tambahan untun service. “Saya bawa ke service elektronik karena regulatornya rusak, harga servicenya Rp 500 ribu,” ungkapnya.
Harian.news juga mendatangi salahsatu jasa service elektronik yang berada di Jl Antang Raya dan membenarkan bahwa banyak yang datang melalukan service elektronik seperti televisi akhir-akhir ini.
“Banyak rusak, karena akibat pemadaman listrik. Rata-rata kerusakan regulator karena tegangan tidak normal. Selain televisi, kebanyakan juga kulkas rusak kalau listrik mati padam,” kata bapak berkacamata ini ditemui di lokasi usahanya.
Ia memberi tips ketika terjadi pemadaman listrik agar mematikan meteran listrik. “Nanti setelah menyala, biar sekitar 10 menit baru dinyalakan. Kenapa, agar normal dulu tegangan baru dinyalakan,” ungkapnya.
Terkait tagihan membengkak, Ahmad Amirul Syarif, Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Sulselrabar yang dikonfirmasi melalui WhastApp mengatakan PLN menggunakan alat ukur kWh meter untuk pemakaian listrik.
“Mohon maaf atas ketidaknyamanannya pak. Terkait tagihan rekening listrik tentunya PLN menggunakan alat ukur kWh meter yang mengukur pemakaian energi listrik masing-masing pelanggan, serta penggunaan listrik pelanggan juga tentunya berbeda-beda, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan case by case, untuk itu PLN senantiasa membuka layanan pengaduan 24 jam melalui via telepon Contact Center 123 atau membuat Pengaduan Menggunakan Aplikasi PLN MOBILE di Play store/App Store,” jelasnya.
(Hasan)
Baca berita lainnya Harian.news di Google News