Logo Harian.news

Opini

Tergerak Dari Hati, Rasanya Anies Sulit Dibendung

Editor : Gita Minggu, 31 Juli 2022 20:39
Muhammad Ramli Rahim (kiri) bersama Anies Baswedan. (Foto: Ist/Fb)
Muhammad Ramli Rahim (kiri) bersama Anies Baswedan. (Foto: Ist/Fb)

Oleh: Muhammad Ramli Rahim
(Ketua Umum DPP Jaringan Nasional Mileanies)

KETIKA mendengar suara hati para senior dan akhirnya memutuskan untuk membentuk formatur, tak pernah saya membayangkan bahwa RELABATIN bakal bergerak seperti saat ini.

Apa suara hati para senior?

Baca Juga : Makna Kunjungan Perdana Presiden Prabowo ke Sejumlah Negara

“Kami juga ingin bergerak bersama tapi judul Mileanies rasanya kurang pas buat kami”, itulah suara hati para senior yang akhirnya kami tangkap ketika MILEANIES sudah bergerak lebih dari setahun.

RELABATIN menuntaskan dua misi sekaligus, menjadi wadah bagi para senior sekaligus fokus ke TImur Indonesia. Ketika ada tim kuat fokus ke Timur Indonesia maka hal ini bisa membuat kawan-kawan yang fokus ke Jawa menjadi lebih tenang untuk memenangkan Anies di Jatim, Jateng, Jabar, Banten, DKI dan Yogyakarta.

Dengan 20,09% suara pemilih, 17 Provinsi di bagian Timur Indonesia ini bisa membuat risau tetapi tentu saja akan membuat kawan-kawan relawan yang bekerja secara fokus di 7 Provinsi di Jawa Bali dan 10 Provinsi di Sumatera akan jauh lebih tenang jika ada yang secara serius dan fokus bekerja di timur Indonesia.

Baca Juga : Swasembada Pangan Era Prabowo

Saya bersyukur karena sembilan formatur yang kami pilih bekerja sangat baik dan saling melengkapi. Formatur yang terdiri atas A.M Salatu, Akademisi senior yang reputasinya tak perlu dipertanyakan lagi, bersama Sudirman Numba, Haji Amir Pammanenggi, Nurhasan, Yerifai Mappeaty, Hartono, A.M, “Philip”Patawari, Hidayat Muhallim dan Soewarno Sudirman dibantu Asri Tadda, Ichi dan tim muda sekretariat. Formatur ini sebenarnya ada beberapa yang berganti, mereka yang diganti harus bekerja dibalik layar karena statusnya yang masih harus dijaga tak terlibat secara vulgar dalam tim relawan tapi peran mereka tak berkurang.

Lebih dari dua bulan berproses akhirnya soft launching pun dilaksanakan dirangkaikan
dengan Rakornas.

Sepintas terlihat semuanya biasa saja tapi sesungguhnya ada sesuatu yang sangat luar biasa terjadi di forum ini. Sebuah gerakan swadaya yang sungguh fantastis.

Baca Juga : Tanggapi Santai Survei Andalan-Hati, Wawan Mattaliu Ungkap Survei DIA Signifikan

Ketika saya mengusulkan tempat pelaksanaan di Red Corner Makassar, sesungguhnya saya sudah mempersiapkan diri untuk “mensponsori” semuanya, tapi sungguh para senior ini membuat “dana sponsor” saya tak laku sama sekali.

Ternyata, diantara mereka sudah ada yang bayar ongkos cetak spanduk, semua datang dengan ongkos masing-masing, tak ada pengerahan massa, apalagi uang bensin dan nasi bungkus

Rompi yang digunakan seluruh peserta ternyata tak dibagikan gratis, masing-masing orang dengan suka rela menyetorkan biaya pengganti cetak rompi, bahkan tak sedikit diantara mereka yang membayar bukan hanya satu rompi tapi 5,10,15 bahkan 25 rompi yang mereka bawa pulang untuk dibagikan ke tetangga, karyawan dan bahkan ada yang meminta ijin agar bisa diberikan ke security komplek perumahannya.

Baca Juga : KKLR Sebut Mundurnya Fauzi dari DPR-RI Bentuk Pengkhianatan Suara Rakyat Luwu Raya

Ketika soft launching sudah tuntas, saya pun berniat membayar order makanan dan minuman dan lagi-lagi, uang yang saya siapkan kembali tak berlaku.

Sungguh sesuatu yang sangat luar biasa, gerakan ini adalah gerakan dari hati, bukan top down tapi bottom up.

Ketika saya diberi kesempatan untuk bicara, saya sampaikan bahwa apa yang saya pribadi lakukan dan mungkin juga kawan-kawan semua sesungguhnya bukan berjuang untuk Anies, kita semua ini sudah lama berjuang untuk Indonesia yang lebih baik, saya misalnya, segala cara sudah kami lakukan untuk mengubah pendidikan Indonesia, saking seriusnya sampai kawan-kawan saya dari berbagai provinsi menuliskannya dalam tiga buku. Semua itu kita kerjakan karena menginginkan Indonesia ini lebih baik. Disaat bersamaan muncul sosok Anies Baswedan yang oleh A.M Sallatu disebut sebagai satu-satu kepala daerah baik yang sekarang mau pun yang sudah berlaku yang masih beliau kenal yang menjalankan fungsi-fungsi pemerintah daerah dengan sangat baik dan hasilnya kita bisa lihat, kurang dari lima tahun Jakarta berubah total. Jadi saya dan mungkin kita semua ini berjuang bukan untuk Anies Baswedan tetapi karena kita yakin sepenuhnya bahwa cita-cita kita bersama untuk melunaskan janji kemerdekaan ini bisa diwujudkan jika Anies Baswedan yang memimpin kita semua.

Karena itu, jika yang terjadi bisa mendistorsi harapan tersebut maka kita akan berpikir ulang untuk mengikutinya bahkan memilih untuk membubarkan diri.

Misalnya wacana Anies Cawapres, tentu saja kami para relawan mayoritas akan menolaknya karena kami berjuang bukan agar Anies mendapatkan Jabatan tapi kami ingin Anies memimpin perubahan menuju Indonesia yang mewujudkan seluruh janji kemerdekaan dan posisi wapres tidak memberikan harapan perubahan yang lebih baik.

Memilih Anies karena ada harapan untuk masa depan Indonesia yang lebih baik karena melihat rekam jejak Anies. Benar kata orang, Jika ingin melihat Indonesia di masa depan maka lihatlah rekam jejak mereka, bagaimana Indonesia masa depan terlihat dari apa yang dilakukan saat ini.

Jika Indonesia dipimpin Anies maka lihatlah Jakarta sekarang, Jika Indonesia dipimpin Ganjar maka lihatlah Jateng sekarang, jika Indonesia dipimpin Erick Thohir maka lihatlah BUMN sekarang, jika Indonesia dipimpin Prabowo maka lihatlah kementrian pertahanan sekarang, dan seterusnya.

Melihat soft launching RELABATIN kemarin yang begitu terlihat tergerak dari hati, maka kami sangat yakin, harapan akan Indonesia yang melunasi JANJI KEMERDEKAAN akan terwujud dan jika gerakan seperti ini terus menerus terjadi, rasanya sulit untuk membendung Anies Rasyid Baswedan.

Jakarta, 31 Juli 2021

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Redaksi Harian.news menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi@harian.news

Follow Social Media Kami

KomentarAnda