Oleh: Iqbal
(Mahasiswa Fakultas Hukum Unhas)
DELEGASI Universitas Hasanuddin dalam Program Kreativitas Mahasiswa Bidang
Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM-PM) berikan pelatihan asertifitas bagi 16 orang narapidana anak yang akan bebas dari LPKA Kelas II Maros.
Pelatihan ini merupakan program yang dikhususkan bagi seluruh narapidana anak yang statusnya akan bebas dari LPKA, namun memiliki kecemasan terkait banyaknya bentuk diskriminasi yang berkembang di masyarakat terkait status mereka sebagai narapidana.
Baca Juga : Kuliah Tamu, Unhas Bahas Terapi Nutrisi Fase Akut untuk Pasien Kritis
Program ini merupakan salah satu pengabdian yang telah didanai oleh
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia untuk masa pengabdian terhitung sejak Juni hingga September 2022 di LPKA Kelas II Maros.
Pelatihan Asertifitas ini bertajuk “ASSERTIVE TRAINING SPACE: Solusi Kecemasan Narapidana Anak Menjelang Bebas di LPKA Kelas II Maros”. Program ini memiliki beberapa jenis metode pelaksanaan yang menarik dan tentunya memiliki tujuan khusus masing-masing, diantaranya yaitu:
1. Who Am I, yang bertujuan untuk meningkatkan self awereness dari narapidana anak terkait potensi diri yang akan dikembangkan setelah bebas nanti;
Baca Juga : Keren! Dua Mahasiswa Unhas Sumbang Perak untuk Sulsel di PON Aceh-Sumut 2024
2. Cognitive Restructuring, yang bertujuan untuk mengajarkan anak mengubah
seluruh pikiran negatifnya terkait lingkungan luar menjadi pikiran positif;
3. Peninglatan Keterampilan Komunikasi Asertif, yang bertujuan untuk mengajarkan anak berkomunikasi dengan teknik asertif agar lebih siap menghadapi dan merespon dengan baik seluruh bentuk stigma dari masyarakat ketika anak tersebut telah bebas; dan
4. Legal Education Class, yang bertujuan untuk memberika edukasi hukum terkait
konsep pemberatan pidana ketika menjadi residivis agar anak tersebut tidak lagi memiliki niatan menjadi residivis setelah bebas nanti.
Baca Juga : Puncak Perayaan Dies Natalis, Unhas Beri Penghargaan pada Mahasiswa Berprestasi
Ketua Tim Assertive, Norain Bumbungan mengatakan bahwa tujuan dari pengabdian ini akan membantu anak agar lebih siap menghadapi seluruh stigma dari masyarakat sehingga ketika bebas nantinya, anak tersebut akan siap menghadapi dunia luar dan bisa berkarya lebih baik lagi kedepannya.
Norain yang juga merupakan mahasiswa Ilmu Hukum Universitas Hasanuddin ini
berharap agar program Assertive Training Space ini dapat menjadi program yang
berkelanjutan di LPKA Kelas II Maros bagi seluruh narapidana anak yang akan bebas mengingat pentingnya mempersiapkan mental anak untuk menghadapi stigma masyarakat setelah bebas nanti.
Baca berita lainnya Harian.news di Google News