Logo Harian.news

TNI AL dan Warga Bongkar Pagar Laut di Tangerang

Editor : Andi Awal Tjoheng Sabtu, 18 Januari 2025 16:49
Personel TNI AL membongkar pagar bambu di perairan Tangerang, memulihkan akses bagi nelayan yang sebelumnya terhambat aktivitas melaut || X@pakmul63
Personel TNI AL membongkar pagar bambu di perairan Tangerang, memulihkan akses bagi nelayan yang sebelumnya terhambat aktivitas melaut || X@pakmul63

TANGERANG, HARIAN.NEWS — Dalam upaya mengembalikan akses nelayan untuk beraktivitas di laut, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) bersama warga setempat mulai membongkar pagar laut sepanjang 30,16 kilometer di perairan Tangerang, Banten.

Aksi ini dilaksanakan setelah adanya perintah langsung dari Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan kesejahteraan nelayan terpenuhi.

Sebanyak 600 personel TNI AL dikerahkan untuk membongkar pagar bambu yang dinilai menghalangi aktivitas nelayan. Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) III Jakarta, Brigjen TNI Marinir Harry Indianto, menjelaskan bahwa pembongkaran dilakukan secara bertahap. Pada tahap pertama, targetnya adalah mencabut 2 kilometer pagar laut tersebut.

Baca Juga : Momen Presiden Prabowo di Depan Uang Rp 13 Triliun Lebih

“Presiden memerintahkan kami untuk membuka akses bagi nelayan agar mereka bisa kembali mencari ikan. Pagar ini sudah lama dikeluhkan masyarakat karena menghambat aktivitas mereka,” ujar Brigjen Harry kepada wartawan di lokasi, Sabtu, 18 Januari 2025 .

Menurutnya, proses pembongkaran pagar laut tidaklah mudah. Pagar bambu yang sudah tertanam selama beberapa bulan ini berada di kedalaman 1 hingga 1,5 meter. Meski demikian, Harry memastikan bahwa seluruh pagar akan dicabut secara bertahap hingga tuntas.

Sebelumnya, keberadaan pagar ini telah menjadi sorotan karena meresahkan nelayan dan masyarakat pesisir. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bahkan telah melakukan penyegelan di lokasi tersebut.

Baca Juga : Prabowo Klaim Program MBG 99,99 Persen Berhasil

Namun, hingga saat ini, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas pemasangan pagar laut ini.

“Kami lebih fokus pada pembongkaran sekarang. Kalau ada yang mengakui, mungkin prosesnya akan lebih rumit karena butuh koordinasi lebih lanjut,” tambah Harry.

Sementara itu, Ombudsman Republik Indonesia tengah menyelidiki dugaan malaadministrasi terkait pemasangan pagar laut ini. Kerugian nelayan akibat terhalangnya akses melaut diperkirakan mencapai Rp9 miliar.

Baca Juga : Erick Thohir Minta Maaf pada Prabowo, Usai Timnas Gagal

Masyarakat dan pemerintah menyambut baik langkah ini sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam mendukung sektor perikanan dan melindungi hak-hak nelayan. Dengan terbukanya kembali jalur laut, diharapkan kehidupan nelayan di kawasan tersebut dapat segera pulih. ***

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Redaksi Harian.news menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected]

Follow Social Media Kami

KomentarAnda