HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar meluncurkan program Academic English Capacity Building (AECB) yang diikuti 75 dosen muda, Senin, 7 Juli 2025, di Aula I-Gift Theater, Gedung Iqra. Program ini menjadi bagian dari langkah strategis Unismuh menuju kampus riset dan bereputasi internasional.
Rektor Unismuh, Dr Abdul Rakhim Nanda, dalam sambutannya menyampaikan bahwa AECB merupakan bagian dari roadmap universitas yang menargetkan capaian sebagai kampus riset pada 2032 dan kampus bereputasi internasional pada 2036.
“Untuk mewujudkan itu, penguasaan bahasa asing mutlak diperlukan,” tegasnya.
Baca Juga : Mulia Sportival 2025 Siap Meriahkan HUT Kota Makassar 418
Program ini diikuti dosen muda berusia di bawah 35 tahun yang dipersiapkan sebagai motor penggerak internasionalisasi.
“Beberapa peserta akan mengikuti immersion program ke Kediri untuk memperdalam bahasa Inggris,” jelas Rakhim Nanda.
Selanjutnya, Wakil Rektor II, Dr Ihyani Malik, menambahkan bahwa peserta wajib menandatangani pakta integritas agar berkomitmen menyelesaikan program hingga tuntas.
Baca Juga : BBPOM di Makassar Dukung Percepatan Penurunan Stunting di Soppeng Lewat Program “PARENTING KIE”
“Targetnya adalah skor IELTS 8 dan kesiapan melanjutkan studi S3 atau program sandwich ke luar negeri,” bebernya.
Program AECB menghadirkan Mr. Adner dari Fulbright Indonesia sebagai fasilitator utama yang akan mengajar penuh dalam bahasa Inggris.
Kehadiran fasilitator internasional diharapkan dapat menciptakan atmosfer akademik global di lingkungan Unismuh.
Baca Juga : Poltekpar Makassar Gelar Konferensi Internasional Bahas Pariwisata Bahari Berkelanjutan
Pembukaan kegiatan turut dihadiri Prof Sulfasyah, Ketua Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (LP2B) Unismuh, yang memimpin pelaksanaan program ini bersama Lembaga Kerjasama dan Urusan Internasional (LKUI).
Ia berharap program ini mampu mempercepat transformasi Unismuh menjadi kampus yang siap bersaing di tingkat global.
Ia juga menargetkan agar ke depan, suasana akademik kampus sudah mulai menggunakan bahasa Inggris dalam berbagai diskusi dan kegiatan ilmiah.
Baca Juga : Bank Sampah hingga Sumur Bor, Aspirasi Warga Jadi Prioritas Dewan Makassar
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
