Logo Harian.news

Upayakan Stabilitas Harga Jelang Idulfitri 2025, Sulsel Gelar GPM

Editor : Rasdianah Rabu, 26 Maret 2025 15:16
GPM yang dihadiri Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman. Foto: HN/Sinta
GPM yang dihadiri Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman. Foto: HN/Sinta

HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan kembali menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) secara serentak menjelang Idulfitri 2025.

Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, menegaskan bahwa program ini telah berlangsung sejak 2022 dan kini menjadi model nasional.

“Ini sudah yang ke-190 lebih. Sejak Saya masih gubernur di 2022, kita gagas ini dan sekarang sudah direplikasi untuk nasional. Kenapa serentak? Karena kalau tidak, dampaknya tidak menyeluruh ke semua wilayah. Makanya, Kita minta agar pasar murah ini diperpanjang supaya lebih banyak masyarakat yang terbantu,” kata Andi Sudirman usai membuka GPM di Kantor Dinas Ketahanan Pangan Sulsel, Rabu (26/3/2025).

Baca Juga : Gerakan Pangan Murah Pangkep Dukung Stabilitas Harga dan Ketersediaan Bahan Pokok

Mengenai harga bahan pokok dalam program ini, Ia menjelaskan bahwa keseimbangan harga tetap menjadi perhatian.

“Harganya tidak boleh terlalu murah karena kasihan juga pedagang. Tapi juga tidak boleh terlalu mahal agar masyarakat tetap bisa membeli. Seperti tekanan darah, kalau terlalu tinggi tidak bagus, terlalu rendah juga tidak bagus. Jadi yang sedang-sedang saja,” ujarnya.

Lonjakan harga cabai juga menjadi perhatian. Gubernur menyebut kenaikan ini wajar mengingat budaya kuliner masyarakat Sulsel yang identik dengan makanan pedas.

Baca Juga : Hari Kesaktian Pancasila, Gubernur Sulsel Ajak Warga Teguhkan Persatuan Bangsa

“Orang Sulsel suka makanan pedas. Coto pedas, konro pedas, semua pedas. Artinya, konsumsi cabai kita memang tinggi di bulan Ramadan. Tapi harga masih terkendali, seperti di Sidrap yang hanya Rp 50 ribu per kilogram,” jelasnya.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulsel, Muhammad Ilyas, menjelaskan bahwa GPM kali ini menyediakan 5 ton beras per hari dan akan berlangsung selama dua hari.

“Hari ini lima ton, besok juga lima ton. Beberapa kabupaten/kota bahkan ada yang menggelar pasar murah setiap hari,” ungkapnya.

Baca Juga : Operasi Pasar Besar-Besaran oleh Mentan dan Mendagri, Menurunkan Harga Beras Secara Drastis

Ia juga menilai bahwa cakupan GPM perlu diperluas hingga ke tingkat kecamatan dan desa guna mengintervensi harga bahan pokok secara lebih efektif.

“Kami ingin agar kegiatan ini tidak hanya di tingkat kabupaten, tapi bisa sampai ke kecamatan, bahkan desa. Kami akan diskusi lagi soal strategi agar betul-betul terasa dampaknya sampai ke masyarakat kecil,” katanya.

Terkait daya beli masyarakat, Ilyas berharap GPM dapat membantu memenuhi kebutuhan pokok di tengah fluktuasi harga.

Baca Juga : DPRD Sorot Gubernur Sulsel Andi Sudirman

“Kalau daya beli turun sementara harga naik, masyarakat akan makin sulit. Harusnya beli dua, jadi cuma beli satu. Harusnya butuh tiga, tapi hanya bisa beli dua atau satu. Nah, GPM ini membantu agar kebutuhannya tetap bisa terpenuhi,” tuturnya.

Dengan adanya Gerakan Pangan Murah, Pemprov Sulsel berharap masyarakat dapat memperoleh bahan pokok dengan harga lebih terjangkau, sehingga perayaan Idulfitri tetap meriah tanpa beban lonjakan harga yang signifikan.

PENULIS: NURSINTA

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Redaksi Harian.news menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected]

Follow Social Media Kami

KomentarAnda