HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Jika sudah lama menjadi ASN atau pegawai di pemerintahan Kota Makassar, tentu nama Andi Bukti Djufrie bukan nama asing. Sebab pengabdiannya sebagai seorang birokrasi sudah menyentuh angka di 25 tahun.
Pria yang akrab disapa Andi Bukti ini, dikenal ramah dan supel dalam kesehariannya. Benar saja, saat bertemu Harian.News di kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) lantai 1 Balaikota Makassar, Rabu (15/5/2024) kemarin, Andi Bukti terlihat pandai bergaul dan menyesuaikan diri.
Saat bertemu, Ia mengenakan Pakaian Dinas Harian (PDH) berwarna putih dengan celana panjang hitam. Andi Bukti cukup murah senyum, kerap menunjukkan keceriaan. Sikap penuh semangat, hangat dan postif menghiasi perbincangannya dengan penulis.
Baca Juga : Pemkot Makassar Fokus Tuntaskan Proyek Infrastruktur Strategis pada 2024
Kepada Harian.News, Andi Bukti banyak bercerita, terkait gaya kepemimpinan selama 25 tahun berada di birokrat, hingga sempat dilirik partai politik (Parpol) untuk maju dalam kontestasi Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Makassar 2024 mendatang.
Mengawali cerita, Andi Bukti mengatakan tak banyak yang tahu bahwa dulunya Ia pernah menjadi pegawai di Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) pada tahun 1989 lalu.
“Saya mengabdi di PDAM kurang lebih 3 tahun ya. Kan itu perusahaan swasta yang perlu kontrak, saya mencoba daftar CPNS,” ujarnya sambil mengingat.
Baca Juga : Di Makassar, Menko Pangan Bicara Potensi Coklat Indonesia Kembali Mendunia
Setelah dua kali mencoba, Andi Bukti muda berhasil lolos sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) pada 1 Mei 1999. Ia kemudian ditugaskan sebagai Kepala Sub Seksi (Kasubsi) Benih dan Intensifikasi Dinas Pertanian pada 2 November tahun 2000.
Pria kelahiran Maros ini, terbilang cukup cepat dalam progres karirnya. Sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di usianya yang masih muda, yaitu 37 tahun masa itu, Andi Bukti sudah diamanahi jabatan sebagai Camat Ujung Pandang Kota Makassar, terhitung 15 Juli 2003 hingga 13 Juli 2006.
Sebagai camat, Andi Bukti muda banyak menghadapi dilematis dan tantangan dalam kepemimpinannya, Ia mengemban amanah di tengah dirinya seorang junior dan adik dalam kantor.
Baca Juga : Pemkot Makassar Komitmen Tindaklanjuti Rekomendasi LHP BPK
“Tentu saja, saya kan waktu itu paling muda, ada bawakan saya yang sudah seusia orang tua sendiri, jadi pasti saya harus memposisikan diri sebagai pemimpin dan juga adik, dan anak untuk mereka,” ceritanya.
Terapkan Gaya Demokrasi dan Kekeluargaan
“Saya berusaha menerapkan gaya pemimpin demokrasi dan kekeluargaan, di mana saya tidak mau marah-marah atau menekan bawahan,” lanjutnya.
Meski dikenal tidak pernah dengan lantang menyampaikan kekesalannya dengan amarah, Andi Bukti tetap tegas dalam bersikap.
Baca Juga : Lonjakan Harga Cabai di Makassar, Dinas Perdagangan: Masih Dalam Pemantauan
Ia juga pernah dipercaya menjabat Kadis Ketenagakerjaan Kota Makassa serta Camat Panakkukang, Andi Bukti juga sempat dipercayakan Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto pada periode pertama menakhodai Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kota Makassar.
Camat adalah Jabatan Paling Banyak Tantangannya
Menurutnya, dari seluruh amanah yang pernah dipercayakan kepadanya, menjadi camat adalah kepercayaan yang paling banyak memiliki tantangan dan seni pemerintahan di dalamnya.
Bagaimana tidak, mulai dari urusan warga hingga kepemilikan tanah menjadi urusan camat, termasuk hal hal yang dianggap sepele bagi orang lain, misalnya pertengkaran keluarga, merupakan persoalan paling urgent bagi camat.
“Jadi tidak bisa kita remehkan pekerjaan camat, kita mengurusi semua hal, semua seni pemerintahan ada di sana, kesabaran sangat dibutuhkan,” jelasnya dengan antusias.
Tak sampai di situ, Ia juga pernah disibukkan dengan mengurus segala tetek-bengek kepentingan 50 anggota DPRD Kota Makassar sebagai Plt Sekretaris Dewan.
Kunci Kepemimpinan: Menjadikan Diri Sendiri sebagai Teladan
Menurutnya, hal yang paling utama dalam mengemban amanah adalah menjadikan diri sendiri sebagai teladan.
“Salah satu teladan, ya kita harus tepat waktu, kalau acaranya pukul 7.30 wita, kita harus datang pukul 07.00, hal hal seperti ini akan memperngaruhi staff yang awalnya tidak tepat waktu akan lebih tepat waktu, karena atasan selalu cepat datang, kan,” ujarnya.
“Bahkan, waktu di DPRD Makassar kan itu mereka biasa tidak ikut apel tu, Saya buat sampai semuanya ikut apel pada waktu itu,” lanjut Andi Bukti.
Dalam mengemban amanah sebagai pemimpin, Andi Bukti juga kerap meminta masukan, mempertimbangan dan feedback dari timnya sebelum mengambil keputusan.
“Ini menjadi salah satu trik untuk merangkul staff. Jadi, tidak sendiri-sendiri, Saya suka mendorong keterlibatan karyawan agar mereka juga merasa terlibat dalam di dalamnya,” kata lulusan Universitas Hasanuddin ini.
Kemampuan kepemimpinan Andi Bukti dinilai sangat piawai ketika menjadi Sekwan DPRD Makassar. Sebab Ia mengurus kepentingan anggota DPRD Kota Makassar dan menjembatani hubungan dengan Pemkot Makassar yang menghasilkan keharmonisan dari dua lembaga ini.
Dilirik PAN
Karena hal ini pulalah sehingga Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) Makassar Hamzah Hamid, mulai meliriknya untuk diusung pada Pilwali Makassar 2024 beberapa waktu lalu.
“Untuk internal belum ada nama. Tetapi dari eksternal sudah ada beberapa, termasuk Pak Bukti Djufrie. Saya rasa dia punya kans bagus dan kompeten di ranah itu,” ujar Hamzah Hamid, bulan Maret lalu.
Hamzah mengatakan, jika sudah memungkinkan dan melewati pertimbangan matang, nama Andi Bukti bakal disodorkan ke DPW untuk dibahas.
“Saya juga masih menunggu petunjuk DPW dan DPP ini. Tetapi dalam waktu dekat saya akan bertemu dengan Ketua DPW, untuk membahas hal itu lebih lanjut,” katanya.
Andi bukti mengatakan, tak hanya PAN beberapa partai memang telah mendatangi dirinya, meski begitu Ia tidak mau langsung menerima.
Sebagi figur yang dibesarkan dalam dunia birokrat, tentu memiliki etika jika ingin maju dalam pertarungan politik.
“Saya tidak bisa langsung, Saya ini orang birokrat, Saya paham etika ketika Saya mau berperang di satu tempat katakanlah Pilkada, ya tentu saya harus meminta izin dengan pimpinan,” katanya.
“Saya tidak mau foto (spanduk) untuk maju dan sebagainya tanpa minta doa restu kepimpinan untuk itu,” tegasnya.
Sebagai seorang birokrat tulen dan termasuk pejabat senior di Pemkot Makassar, Ia tidak mau mengambil langkah tanpa berpikir panjang. Keputusannya akan mempengaruhi staff, junior hingga keluarga besarnya.
“Saya kira masih menunggu dulu apakah Saya akan maju atau tidak, melihat kondisi perpolitikan ke depan, karena ini kan masih lama nanti Agustus baru pendaftaran calon,” katanya.
Profil Singkat Andi Bukti Djufrie
Nama: Andi Bukti Djufrie
TTL: Maros, 30 Maret 1969
Pendidikan:
- SD Negeri 5 Watampone 1981
- SMP Negeri 2 Watampone 1984
- SMA 2 Watampone 1987
- Diploma III Unhas Makassar 1991
- Strata I (S-1) Pertanian Unhas Makassar 1996
- Strata II (S-2) 2002
Riwayat Jabatan di Pemerintahan:
- Kasubsi. Benih dan Intensifikasi Dinas Pertanian 2 November 2000
- Kasubid. Industri Pertanian dan Industri Bappeda 3 Februari 2001
- Camat Ujung Pandang 15 Juli 2003 hingg 13 Juli 2006
- Camat Panakkukang 13 Maret 2008
- Kadis Tenaga Kerja 23 Februari 2012
- Kadis DPMPTSP 29 Desember 2016
- Staf Ahli 14 Desember 2018
- Plt. Sekwan 10 Juni 2019
- Plt. PD. Parkir 09 Desember 2019 24 Juli 2019
- Kadis DPMPTSP 10 Juni2019
- Plt. Sekwan 01 Oktober 2020
- Kaban Balitbangda 23 Juli 2021
Tanda Jasa Satya Lencana/ Penghargaan (Inovasi, Prestasi, Teladan dan Kinerja Baik):
- Satyalancana Karya Satya X 2010
- Global Goverance Capacity 2017
- Role Model Penyelenggara Pelayanan Publik Kategori “Sangat Baik” 2017
- Unit Penyelenggaraan Pelayanan Kategori Sangat Baik 2018
- Role Model Penyelenggara Pelayanan Publik Kategori “Sangat Baik” 2019
- Satyalancana Karya Satya XX 2020
(NURSINTA)
Baca berita lainnya Harian.news di Google News