HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar akan menganti metode pembayaran iuran sampah RT dan RW dengan QRIS.
Pelaksana Tugas Kepala DLH Kota Makassar Ferdy Mochtar mengatakan, penggantian metode pembayaran tersebut guna mengurangi resiko kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Iya, pembayaran QRIS, suatu hal yang sangat bagus, diterapkan di Kota Makassar,” ujarnya.
Baca Juga : Perumda Parkir Makassar Gencarkan Sosialisasi Pembayaran Non-Tunai Melalui QRIS
Katanya, dengan menggunakan QRIS, pembayaran akan lebih transparan dibandingkan dengan metode iuran sampah sebelumnya.
Meski menilai sangat efektif, Ferdy mengaku tidak bisa langsung diterapkan, pihaknya perlu pembahasan tehnik dan melakukan sejumlah persiapan untuk penggunaannya.
“Qris merupakan model pembayaran digital, dan harus didukung tuk mendapatkan transparansi dan akuntabiltas penerimaan retribusi, dan tentunya, ada persiapan teknis,” tandasnya.
Baca Juga : Makassar Mulai Berlakukan Free Iuran Sampah, Siapa saja yang Berhak Menikmati?
Sementara itu, Wali Kota Makassar mohammad Ramdhan Pomanto mengeluhkan Pemkot Makassar telah mengeluarkan anggaran sekitar Rp 120 miliar bersumber dari Pendapat Asli Daerah (PAD) Kota Makassar khusus untuk pengelolaan sampah atau kebersihan Kota Makassar.
“Namun yang masuk ke kantong PAD hanya Rp 30 miliar, ini artinya terjadi keboran yang tidak sedikit, bahkan sangat tinggi,” keluh Danny, Selasa (11/6/2024).
Danny merinci kebocoran ini banyak terjadi pada penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) setiap kali menggangkut sampah.
Baca Juga : Pengguna QRIS Meningkat Pesat, Transaksi Digital di Sulsel Capai Rp967 Miliar
“Kebocoran bensin di persampahan itu besar sekali,” terangnya kepada awak media,
Tak hanya itu, katanya ada RT dan RW yang menilap iuran sampah dari warga kota Makassar, sehingga perlu di reshuffle.
Penulis: Nursinta
Baca Juga : Kondisi Makassar Darurat Sampah, Munafri Ungkap Temuan Culas di Lapangan
Baca berita lainnya Harian.news di Google News