Logo Harian.news

Bos OJK Nilai Stabilitas Keuangan Tetap Terjaga di Tengah Dinamika Ekonomi Global

Editor : Redaksi II Kamis, 09 Januari 2025 17:45
Kepala Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar
Kepala Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar

HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada awal tahun ini menyimpulkan bahwa stabilitas sektor jasa keuangan Indonesia tetap terjaga meskipun menghadapi tantangan dari dinamika ekonomi global dan domestik.

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, menyatakan bahwa perkembangan terkini menunjukkan sektor jasa keuangan nasional masih berada dalam kondisi yang stabil. Hal ini menjadi landasan penting dalam menghadapi tantangan global yang terus berubah.

Mahendra menuturkan bahwa perekonomian global menunjukkan pemulihan yang terbatas, dengan data mayoritas negara berada di bawah ekspektasi. Inflasi global yang masih persisten membuat banyak bank sentral mengambil langkah kebijakan moneter yang lebih netral meski telah menurunkan suku bunga dalam dua bulan terakhir.

Baca Juga : OJK Tegaskan Komitmen Perkuat Ekosistem Keuangan Digital dan Inklusi Daerah

“Salah satu negara yang menjadi sorotan adalah Amerika Serikat, di mana perekonomian tumbuh solid dengan data ketenagakerjaan yang kuat. Namun, inflasi yang cenderung tinggi mendorong Federal Reserve untuk memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada Desember 2024, dengan sinyal bahwa kebijakan moneter ketat akan tetap berlaku hingga 2025,” jelasnya dalam konferensi pers melalui daring yang dikutip, Kamis (09/01/2024).

Di sisi lain, Tiongkok mulai menunjukkan pemulihan dari sisi supply meskipun sisi demand masih melemah. Indeks Harga Konsumen (CPI) mencatatkan disinflasi, sementara ekspor masih terkontraksi. Namun, aktivitas produksi yang tercermin dalam PMI Manufaktur mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan.

Untuk diranah domestik, perekonomian Indonesia menunjukkan ketahanan yang cukup baik. Tingkat inflasi headline (CPI) menurun menjadi 1,55 persen secara tahunan, sementara inflasi inti meningkat menjadi 2,26 persen secara tahunan. Surplus neraca perdagangan terus berlanjut, dan Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur berada di zona ekspansi, menunjukkan peningkatan aktivitas ekonomi.

Baca Juga : Pemerintah dan OJK Perkuat Akses Keuangan Nasional untuk Dukung Program Asta Cita

Menurut Mahendra, indikator-indikator tersebut menunjukkan bahwa kebijakan ekonomi domestik berjalan efektif dalam menjaga stabilitas keuangan. Ke depan, OJK akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan pelaku usaha untuk memastikan stabilitas sektor jasa keuangan tetap terjaga di tengah tantangan global.

“Langkah-langkah strategis, termasuk penguatan literasi dan inklusi keuangan, akan menjadi prioritas utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” bebernya.

OJK optimistis bahwa sektor jasa keuangan Indonesia akan tetap menjadi fondasi utama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional di tahun 2025. Stabilitas yang terjaga ini diharapkan dapat memberikan keyakinan kepada pelaku usaha dan masyarakat di tengah dinamika perekonomian global.

Baca Juga : Dari Kampus untuk UMKM: Mahasiswa UC Makassar Gelar Pelatihan Keuangan

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Redaksi Harian.news menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected]

Follow Social Media Kami

KomentarAnda