HARIAN.NEWS, LUTRA – Suasana di Kantor Bupati Luwu Utara memanas saat puluhan pemuda yang tergabung dalam AMARA ( Aliansi Masyarakat Luwu Utara ) menggelar aksi unjuk rasa.
Mereka datang dengan seruan lantang, membawa berbagai tuntutan terkait kebijakan pemerintah daerah.
Sekitar 20 orang mahasiswa dan pemuda terlihat berorasi tepat di depan ruang Bupati Luwu Utara.
Baca Juga : Taufan Pawe Panaskan Bursa Ketua Golkar Sulsel di Luwu Utara
Mereka menuntut solusi konkret terkait banjir yang kerap melanda wilayah tersebut, penanganan bencana longsor di Kecamatan Rongkong, serta kejelasan mengenai Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Tak hanya itu, massa aksi juga mempertanyakan transparansi terkait utang yang ditanggung Pemkab Luwu Utara.
Ketegangan sempat terjadi saat beberapa mahasiswa berusaha menerobos masuk ke ruang Bupati.
Baca Juga : Pemkab Luwu Utara Lempar Tanggung Jawab ke Pemprov Terkait Pencairan THR ASN
Salah satu peserta aksi membentangkan spanduk sambil berteriak meminta Bupati keluar untuk berdialog langsung.
Pihak keamanan yang berjaga segera merespons, menghalangi massa aksi, hingga akhirnya terjadi aksi saling dorong antara mahasiswa dan aparat keamanan.
Situasi baru mereda setelah Bupati Lutra Andi Abdullah Rahim akhirnya bersedia menemui massa aksi.
Baca Juga : 5 Berita Terpanas Pekan Ini: Dari Krisis Keuangan Pemkab Lutra hingga Vonis Kakek di Sinjai
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
