HARIAN.NEWS, MAKASSAR — DL entertainment menggelar gala premiere film ‘Pulang Tak Harus Rumah’, dengan menghadirkan tim produksi dan para pemain film, Komunitas Perfilman Makassar dan Forum Sineman, di inepolis Phinisi Point, Makassar, Senin (8/1/2024).
Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar Muhyiddin Mustakim yang juga turut mengambil peran dalam film ini, mengajak para siswa untuk menonton film “Pulang Tak Harus Rumah” (PTHR), karena sarat dengan nilai-nilai 18 revolusi pendidikan.
“Ini adalah film yang wajib ditonton bagi para pelajar, karena di dalamnya mengandung nilai-nilai 18 revolusi pendidikan,” kata Muhyiddin yang berperan sebagai Kepala Sekolah dalam film berdurasi 79 menit ini.
Baca Juga : Eks Plt Kadisdik Makassar Muhyiddin Berpotensi Terima Sanksi Berat
Menurut dia, kehadiran film tersebut untuk menjawab kebutuhan media belajar yang menyenangkan dan menarik bagi anak-anak.
“Film ini akan membantu para guru, para tenaga pengajar untuk memberikan pengetahuan dan pendidikan karakter kepada anak-anak atau siswa,” katanya.
Di lokasi yang sama, Produser Film, Liani Kawati mengatakan, pertama kalinya di Makassar menggunakan metode pendistribusian yang berbeda.
Baca Juga : Nasib Kadisdik Nonaktif Muhyiddin Ditentukan Senin Depan
“Kami dari tim DL Entertainment melakukan pendistribusian film ke berbagai kota dengan menggandeng bioskop lokal, dan khususnya mengajak sekolah-sekolah untuk ikut terlibat dalam mempromosikan film ini,” ujarnya.
Lanjutnya, PTHR merupakan film produksi DL Entertainment yang akan tayang regular di bioskop CGV Panakukang Square dan Cinepolis Mal Pipo Makassar mulai tanggal 15 Januari 2024.
Selain di Kota Makassar, film ini juga tayang di Kendari, Baubau, Kolaka, Kabupaten Bone, Sengkang, Kota Palopo, Balikpapan dan Samarinda.
Baca Juga : Tembok SD Negeri di Makassar Roboh Tertimpa Timbunan Proyek Perumahan
Liani Kawati juga berharap film ini menjadi inspirasi dan sarana pendidikan yang menyenangkan bagi penontonnya, khususnya anak-anak, sambil menikmati keindahan cerita yang dihadirkan.
“Aspek global dengan cita rasa lokal juga terasa dengan menghadirkan nuansa-nuansa khas kebudayaan Bugis-Makassar. Tak ayal, film ini dapat dinikmati oleh berbagai kalangan dari segala usia,” harapnya.
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
