Logo Harian.news

Gelar Spiritual Motherhood, PPALC Makassar Ajak Perempuan Pulih dan Diberkahi

Editor : Rasdianah Minggu, 15 Juni 2025 22:21
Kelas Spiritual Motherhood. Foto: dok harian.news
Kelas Spiritual Motherhood. Foto: dok harian.news

HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Marah yang disimpan bisa menjadi penyakit. Tapi kemarahan yang dibuang sembarangan justru bisa melukai. Di antara dua ekstrem itu, para ibu dan istri diajak menemukan jalan tengah dengan mengelolanya.

Hal di atas hanya menjadi salah satu insight dari sekian banyak pembahasan yang dibawakan oleh Bunda Ambar dalam kelas Spiritual Motherhood: Being a Blessed Mother, yang digelar oleh komunitas PPALC Makassar, di Hotel Santika Makassar, Minggu (15/6/2025).

Acara ini merupakan bagian dari program pengembangan diri berbasis nilai-nilai Islam yang dirancang khusus bagi para perempuan, terutama para ibu, untuk menyelami kembali makna keibuan dari sisi batin dan spiritual.

Baca Juga : PPA Series Patah untuk Bertumbuh, Coach Sonny Berbagi Cara Pulih dari Traumatic Life Event

Materi demi materi yang disampaikan oleh Bunda Ambar, trainer dari PPA Institute, menggugah pemahaman mendalam tentang tubuh, jiwa, dan iman. Dalam topik mengelola marah, Bunda Ambar menyinggung emosi dan dampaknya terhadap kesehatan fisik.

“Marah itu bukan musuh, tapi juga bukan teman. Ia seperti kotoran — harus dikeluarkan, tapi di tempat yang tepat,” ujar Bunda Ambar.

Ia menjelaskan bagaimana emosi yang tidak dikelola bisa memicu berbagai gangguan fisik: dari migrain, gangguan lambung, hingga masalah jantung akibat kemarahan yang tak tersalurkan.

Baca Juga : Halal Bihalal Keluarga PPA Makassar, Kiai Syahrir Nuhun Ungkap 3 Hal Perusak Silaturahmi

Lebih lanjut, kelas ini membongkar realitas banyak perempuan yang selama ini menumpuk rasa sakit dan menyalahkan diri sendiri.

Bunda Ambar mengajak peserta untuk berhenti mencari validasi dari manusia, dan sebaliknya memperkuat ketergantungan kepada Allah.

“Masalah itu bukan beban semata. Ia adalah ujian keimanan. Pertanyaannya: sudahkah kita benar-benar berserah dari awal? Sudahkah kita sadar bahwa pertolongan hanya datang dari-Nya?” ungkapnya.

Baca Juga : Berita Populer Pekan Ini: Pungli Lurah Balang Baru, 10 Tahun Kepemimpinan Danny Pomanto, Dermaga Rusak Cemaskan Nakes Pulau IX

Ia menekankan bahwa berserah (tawakkal) bukan langkah terakhir setelah semua usaha gagal, melainkan sikap dasar seorang hamba dan harusnya menjadi langkah awal.

Ayat demi ayat dari Al-Qur’an dikupas, termasuk makna dari kata “yusraa” (kemudahan) yang Allah janjikan selalu hadir bersama kesulitan.

“Allah bahkan menggunakan kata faa dalam ayat-Nya. Itu tandanya pasti — bukan mungkin, sehingga kemudahan itu adalah sebuah kepastian dan ini janji Allah,” ujar pemilik nama lengkap Dwi Fitria Ambari itu.

Baca Juga : Target Sentuh 3.500 Anak Yatim Sulsel, PPALC Makassar Siapkan Gelaran Yatim Fest

Kelas satu hari ini juga memberi ruang praktik healing secara langsung. Tangis tak tertahan pecah di beberapa sudut ruangan — bukan karena kesedihan, tapi sebagai bentuk pelepasan, penerimaan, dan mulai sembuhnya luka yang lama terpendam.

Penanggung Jawab PPALC Makassar, Aliah menamabhakn, kelas Spiritual Motherhood telah menjadi kelas yang selalu dinantikan.

“Ini sudah kali kelima diadakan di Makassar. Dan antusiasme peserta menjadi tanda bahwa memang banyak perempuan yang butuh ruang aman untuk menyembuhkan diri.”

Sebagai informasi, PPALC Makassar merupakan bagian dari PPA Institute, yang merupakan lembaga pengembangan diri yang mengusung prinsip membumikan Tauhid sebagai solusi hidup.

Selain Spiritual Motherhood, PPALC Makassar juga rutin menyelenggarakan kelas-kelas pengembangan diri yang lain seperti Mental Block Healing, Private Class Pola Pertolongan Allah, dan Menemukan Rasa dalam Shalat.

PENULIS: ND

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Redaksi Harian.news menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected]

Follow Social Media Kami

KomentarAnda