HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Warga berinisial AIH (30) di Makassar ditolak saat mau memeriksakan kakinya yang tertusuk paku berkarat di Puskesmas Toddopuli dengan alasan jam pelayanan sudah tutup. Padahal, AIH datang saat jam pelayanan masih buka.
AIH mengatakan penolakan tersebut terjadi saat dirinya datang ke Puskesmas Toddopuli sekitar pukul 13.30 Wita. Sementara jam pelayanan semestinya baru tutup pada pukul 14.00 Wita.
“Saya ditolak Puskesmas Toddopuli pas mau periksa kakiku yang tertusuk paku berkarat,” kata AIH.
Baca Juga : Pemprov Sulsel Imbau Warga Waspada Covid-19
Dia sempat diminta untuk menunggu oleh petugas loket. Katanya, petugas yang akan memeriksa kakinya sedang keluar makan bakso.
“Tadi dia suruh menunggu karena katanya pergi makan bakso petugasnya. Pas saya masuk lagi ada mi yang di loket dia bilang sudah tutup pelayanan,” ungkapnya.
AIH mengatakan faskesnya sebenarnya berada di tempat lain. Hanya saja ia memilih datang ke lokasi pelayanan terdekat dari rumahnya karena sudah mendesak.
Baca Juga : Irwan Adnan Hadiri Penilaian Penetapan BLUD Puskesmas Makassar, Tekankan Peningkatan Layanan Kesehatan
“Sudah ji saya bilang bukan faskesku di sini. Tapi dia tidak bilang apa-apa. Saya disuruh menunggu saja sampai tadi akhirnya malah dibilang sudah tutup pelayanan,” papar AIH.
“Seandainya disampaikan dari awal kan saya tidak lama menunggu begini. Jadi akhirnya saya pergi ke klinik saja,” tambahnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Makassar Nursaida Sirajuddin menegaskan pelayanan di puskesmas tutup pada pukul 14.00 Wita. Dia menjelaskan warga semestinya masih bisa dilayani jika datang sebelum waktu tersebut.
Baca Juga : Hadiri FGD, Kadinkes Makassar Paparkan Konsep Kawasan Tanpa Rokok
“(Puskesmas) tutup 14.00 Wita. Masih buka kalau sebelum jam itu,” kata Nursaida.
Nursaida mengaku sudah mendapatkan laporan terkait penolakan ini. Dia pun mengaku sudah memberikan teguran kepada puskesmas yang dimaksud.
“Saya sudah tegur ini puskesmas,” ujarnya. (Ib)
Baca Juga : Sinjai Bersinar di HKN ke-60: Tiga Nakes Raih Penghargaan Bergengsi
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
