HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa (DPW PKB) Sulawesi Selatan (Sulsel), Azhar Arsyad bukan nama baru di kalangan elit politik Sulsel dan Indonesia.
Saat bertemu Harian.News di kantor DPW kantor PKB Sulsel, sosok yang dikenal humble ini tengah menggenakan kemeja putih yang dipadupadankan dengan jas siluet dan aksesoris kacamata khasnya. Kekhasan Azhar ini memang menunjukkan dirinya adalah figur yang percaya diri dan berwibawa.
Nama Azhar Arsyad pun belakangan mencuat di Sulsel. Hal ini bukan tanpa alasan. Ia bahkan mendapat julukan sebagai ‘juru kunci demokrasi Sulsel’. Sosoknya menjadi banyak dibicarakan setelah PKB dengan lantang dan berani memutuskan memberikan amunisi kepada Mohammad Ramdhan Pomanto untuk bertarung di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sulsel 2024.
Baca Juga : DPP PKB Gelar SPP Wilayah VII Sulawesi – Papua di Malino
Dimana saat itu, Pilkada Sulsel tengah dihebohkan dengan wacana kotak kosong, nyaris seluruh Partai Politik (Parpol) merapat ke pasangan Andi Sudirman Sulaiman – Fatmawati Rusdi (Andalan Hati).
Azhar, menjadi salah satu figur yang ikut berjuang menggagalkan wacana kotak kosong agar Masyarakat Sulsel bisa menentukan pilihan dengan calon pemimpinnya yang memiliki potensi. Maka menjadi viral Ia ditokohkan sebagai juru kunci demkorasi di Sulsel.
“Sebenarnya, kita (PKB) adalah partai yang tidak mau kalau kotak kosong itu terjadi, kita mau masyarakat punya pilihan memilih pemimpinnya bukan hanya satu orang,” ujar Azhar sambil merapikan posisi duduknya.
Dipinang oleh Danny
Pria kelahiran 1 September 1967 itu, kemudian melanjutkan cerita, peta konstalasi politik Sulsel berubah ketika Danny (sapaan Moh Ramdhan Pomanto) menyatakan meminang dirinya, untuk bersama berjuang dalam Pilkada serentak.
“Bukan Saya atau dari PKB yang meminta jadi Wakil tapi Pak Danny Pomanto sendiri yang datang pinang saya,” cerita Azhar.
Kata Azhar, paket Danny-Azhar (DIA) cukup singkat, suatu ketika di akhir Juli 2024, orang kepercayaan Wali Kota Makassar dua periode itu menelepon ketika dirinya berada di Jogjakarta untuk menyampaikan pinangan.
Baca Juga : Rangkul Aktivis, Azhar Arsyad Ajak Berjuang Bersama DIA
“Pas Saya ditelepon ya, Saya langsung jawab kalau memang serius sampai ke Pak Danny Pomanto besok pagi telepon balik Saya, kan waktu itu telepon malam, jadi Saya tanya sama itu orang besok telepon lagi, karena kan Kita ini tujuannya cuma mau mendukung tidak untuk wakil, apalagi saya ini mau dilamar, Saya harus pastikan,” ujarnya.
Azhar mengaku tidak banyak bicara kepada Danny waktu itu, dirinya hanya meminta waktu untuk membahas pinangan tersebut bersama internal PKB.
“Kita lakukan pembicaraan dan akhirnya sampai di sini deklarasi dan sebagiannya, pertemuannya sangat singkat, tidak mirip sama pasangan yang lain, tapi Insyaallah Kami kompak kalau berjuang demi rakyat,” terangnya.
Baca Juga : Pimpin Tim INIMI, Deng Ical Siap Maksimal untuk Indira dan Danny Sekaligus
PKB memiliki visi dan misi partai yang jelas dan kuat, banyak landasan Islam dalam paradigma yang diterapkan PKB, sehingga berjuang dalam Pilkada bukanlah hal yang sulit.
“Meski ada yang beranggapan partai kecil, padahal mereka tidak sadar kalau PKB itu partai yang besar dengan ide, gagasan, hingga visi dan misinya. Bahkan orang-orangnya di dalam banyak yang memiliki potensi,” katanya dengan tegas.
PKB terus mengalami penambahan jumlah kursi setiap Pemilihan Legislatif (Pileg). Teranyar, PKB berhasil mempertahan 8 Kursi di DPRD Sulsel dengan lima kabupaten yang menempati posisi ketua DPRD.
“Tahun 2019 itu kita 51 kursi sekarang di 2024 naik 61 kursi, meski begitu ini belum sesuai target karena sebenarnya PKB bisa lebih dari itu dengan potensi yang ada,” katanya sambil merapikan posisi kacamatanya.
Azhar 26 Tahun Berjuang Bersama PKB
Sebelum memulai karier politiknya, Azhar ternyata telah aktif dalam berbagai organisasi. Selain itu, Azhar juga aktif dalam lembaga pengembangan pendidikan keagamaan.
Dirinya pertama kali terjun ke dunia politik pada tahun 1998, jika dihitung hingga 2024, Azhar telah berjuang bersama PKB untuk masyarakat selama 26 tahun, sejak zaman reformasi.
“Saya ini kan hanya aktivis awalnya, ketika itu orang-orang NU di dalam mendirikan PKB, Saya juga salah satu bagian dari itu, sejak 1998 Saya tidak pernah pindah partai, PKB seperti rumah mau jalan ke mana saja tetap pulangnya ke rumah,” ujarnya.
Katanya, tidak sedikit partai besar yang menawarkan posisi agar dirinya pindah. Namun, PKB tidak hanya tanggung jawab dan amanah, tetapi rumah yang tidak pernah selesai belajar.
Azhar Arsyad kini menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi D. Ia juga menjabat sebagai Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Sulawesi Selatan periode 2021-2026.
Pertama kali menduduki kursi DPRD pada tahun 2019 setelah memenangkan Pileg Dapil IX Sulawesi Selatan yang meliputi Kabupaten Pinrang, Sidrap, dan Enrekang dengan perolehan 12.213 suara.
Sebelumnya, sebagai aktivis Azhar Arsyad pernah menjadi ketua cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Makassar periode 1993-1994, ketua umum IMDI Kota Makassar periode 1945-1945, ketua Ikatan Mahasiswa DDI periode 1995-1997, wakil sekretaris Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sulawesi Selatan periode 1998-2001, wakil ketua KNPI Sulawesi Selatan periode 2001-2004, dan wakil Sekretaris Jenderal PB-DDI periode 1999-2007.
Profil Singkat
Nama : Azhar Arsyad
TTL. : Makassar 1 September 1967
Pendidikan:
- 1972 -1980 : SDN 38 Parepare
- 1980 -1983 : SMPN 2 Kendari
- 1983 -1986 : MAN 1 Makassar
- 1986 -1992 : Fakultas Hukum Universitas Muslim Indonesia (UMI).
Pengalaman Kerja:
- 2005-2011 : Provincial Coordinator of Decentralized Basic Education (DBE) Program, The Asian Foundation, Project Funded by USAID
- 2003-2005: Coordinator of FIK-ORNOP (Forum of Information and Communication for NGOs) South Sulawesi
- 2000–2003: Director of Lembaga Kajian dan Pengembangan Masyarakat dan Pesantren
- 1998 – 2000: Head of Advocacy Department for LKPMP / Institute for the study and development of community and Islamic Boarding School (a local NGO)
- 1997 – 1998: Staff of LKPMP / Institute for the study and development of community and Islamic Boarding School (a local NGO)
- 1994 – 1996: Marketing Manager of PT. UMITOHA Grafika South Sulawesi (Private Corporation).
- 2002-2003 Badan Konsultasi Celebes Raya
- 2003-2006 wakil ketua Dewan Etik Asosiasi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Sulawesi Selatan
- 1998 Staf pengajar tetap di STAI-DDI Kota Makassar.
- 2008-2012 menjadi ketua PW GP Ansor Sulawesi Selatan.
- 2011 Ketua dewan Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.
- 2013 Azhar didapuk menjadi Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Sulawesi Selatan untuk partai PKB.
- 2021 Azhar terpilih kembali menjadi pimpinan melalui jalur aklamasi karena dinilai berhasil membesarkan PKB.
Penulis: Nursinta
Baca berita lainnya Harian.news di Google News