HARIAN.NEWS – Program makan siang gratis diubah menjadi makan bergizi gratis untuk anak. Apa pun istilah yang dipakai program yang dicanangkan pemerintah bagi anak sekolah di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran mengalami pro kontra, karena menyangkut anggaran yang sangat besar. Namun janji tetap harus dijalankan sebagai bentuk sportivitas dalam janji politik.
Estimasi anggaran pengadaan menembus angka 450 T/tahun. Dari mana dana tersebut akan diambil? Dari dana pos anggaran baru, tidak terkait bansos, menurut Hasyim TKN Prabowo Gibran.
Tentu dalam implementasi awal, program ini mengalami turbulensi. Akan ada kendala dan untuk meminimalisir, harus diujicoba lebih dini sebelum dilaksanakan.
Baca Juga : Bamsoet: Kabinet Prabowo-Gibran akan Diisi 44 Kementerian
Skala prioritas adalah ukuran yang disusun berdasarkan kebutuhan. Jadi yang diutamakan untuk perbaikan gizi adalah anak-anak di pedesaan dan daerah terpencil. Dibandingkan dengan siswa di kota besar, misal seperti di Surabaya atau kota lain.
Tidak dapat dipungkiri, sebagian anak-anak mengalami kurang gizi. Diperkirakan jumlahnya mencapai 25%.
Saat mendapati anak-anak di daerah terpencil yang sekolahnya jauh dan semangat belajar tinggi membuat miris. Sementara kondisi mereka terlihat kurang asupan. Memang mereka harus diperjuangkan agar menjadi penerus yang kuat dan mumpuni. Kalau bukan sekarang maka Indonesia akan tertinggal. Sumber daya manusia akan begitu-begitu saja, tidak bersemangat dan tidak berdaya saing.
Baca Juga : Nyatakan Dukung Danny di Pilgub Sulsel, DPP Projo Klaim atas Nama Koalisi Indonesia Maju
Tentukan pendistribusian pengelolaan ketersediaan menu untuk gizi yang memadai dan memenuhi unsur kesehatan, pertumbuhan dan kecerdasan, tentunya dengan memperhatikan kandungan karbohidrat, protein, mineral dll.
Menanamkan budaya kebersihan dan cinta lingkungan serta tidak menggunakan alat makan dari sterofom dan plastik. Bisa dipikirkan kembali apakah setiap anak diberikan kotak makan yang wajib dibawa setiap ke sekolah. Ini juga melatih disiplin agar murid-murid menjadi paham tentang diri sendiri dan lingkungan. Peran guru dalam hal ini sangat menentukan kualitas anak didik.
Bagi para pengkritisi yang tidak pernah melihat langsung kondisi di daerah-daerah terisolir di pelosok negeri akan dengan mudah menganggap program pemerintah hanya membuang anggaran. Datanglah, kunjungi, rasakan kemiskinan dan keterbelakangan itu. Tidak sanggup rasanya memikul beban berat sebagian saudara kita di daerah terpencil di perbatasan.
Baca Juga : Nutrisi Politik
Fokus dan tidak korup adalah kunci keberhasilan dari program makan bergizi gratis. Pengawasan dan efek jera wajib ditegakkan bagi yang menyelewengkan amanat. Wawasan kebangsaan ditegakkan.
PENULIS: IGA K
Baca Juga : PPP Belum Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo, Mardiono: Masa Kabinet Ditawarin!
Baca berita lainnya Harian.news di Google News