HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Polisi Cepek alias Pak Ogah lagi-lagi bikin ulah di jalur perbatasan Kota Makassar – Kabupaten Gowa tepatnya Jl.Hertasning Baru dan Jl.Tun And Razak karena membuat arus lalu lintas kendaraan menjadi macet.
Setiap hari mereka berperan sebagau petugas keamanan dalam mengatur arus lalu lintas, namun berharap uang tips dari setiap pengendara yang melewati U-Turn atau di lokasi pertemuan arus antar kabupaten-kota tersebut.
Aksi mereka bukan main, sekira 10 orang secara bergantian bertugas untuk mengarahkan kendaraan roda empat melintasi U-Turn, namun dampaknya arus lalu lintas di titik ini justru semakin kacau hingga berujung kemacetan parah.
Baca Juga : Lagi, Pak Ogah Dikeluhkan di Perbatasan Makassar-Gowa: Pagi Hingga Malam Bikin Macet!
Pantauan harian.news, mulai pagi hari hingga tembus malam hari, kondisi arus lalu lintas terus-terusan mengalami kemacetan hingga 2 km jauhnya. Mereka terkadang melakukan tindakan seperti memaki pengendara apabila jika tak diberi upah atau tips karena sudah membantu.
Jalur ini milik kewenangan Pemprov Sulsel, namun wilayahnya masuk Kota Makassar dan Kabupaten Gowa. Wilayah ini menjadi titik gamang, sebab tak ada yang pernah mengklaim siapa yang bertanggung jawab penuh. Hal ini seperti dimanfaatkan oleh ‘Polisi Receh’ ini untuk bersarang.
Salah satu pengendara sepeda motor mengaku setiap hari tepatnya pagi hari dirinya harus terlambat masuk kantor karena sejumlah orang yang notabene bukan petugas dari Kepolisian dan Dinas Perhubungan itu ambil peran penting mengatur arus lalu lintas.
Baca Juga : Mencari Nafkah di Ujung Ketidakpastian
“Setiap pagi saya terjebak macet, mulai yang lawan arus di Jembatan ditambah kehadiran Pak Ogah,” aku Sherly kepada harian.news. Senin, (20/1/2025).
Keluhan sama datang dari pengendara roda empat yang hendak berangkat kerja dan mengantarkan anaknya ke sekolah. Ia harus telat karena gangguan arus lalu lintas yang padat setiap kali melewati arus tersebut.
Ia mengatakan tak pernah melihat petugas Kepolisian atau anggota dari Dinas Perhubungan yang membantu arus lalu lintas di titik tersebut.
Baca Juga : Pengguna Jalan Makassar Kembali Keluhkan Pak Ogah: Kali ini di Sekitar Patung Badik
“Saya tidak pernah dapati satu pun petugas. Yang ada Pak Ogah yang atur lalu lintas tapi cuman bikin macet setiap hari. Harusnya jika ada polisi atau dishub jalanan akan menjadi lancar tanpa hambatan bagi seluruh pengguna jalan raya.” sebut Alam usai terlepas dari kemacetan.
Dari pantauan harian.news, kehadiran Pak Ogah atau Polisi Receh-Cepek memang menjadi biang kemacetan parah di jalur penghubung Makassar-Gowa tersebut.
Bukan hanya pada saat jam kerja saja melainkan setiap waktu kehadiran Pak Ogah ini memunculkan keluhan masyarakat setiap melintasi akses yang menjadi alternatif menuju beberapa lokasi dalam ber-lalulintas.
Baca Juga : Kesal Pak Ogah Jadi Biang Kemacetan, Warga: Dia yang Punya Jalanan, Bukan Pemerintah!
Kemacetan diperparah lagi akibat sejumlah titik jalan aspal mulai rusak dan berlubang. Genangan air jadi santapan roda kendaraan yang akhirnya mempersempit badan jalan.
PENULIS: MUH YUSUF YAHYA
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
