Logo Harian.news

Impor Gula Jalan Terus, Stok Nasional Aman Hingga Mei

Presiden Prabowo Izinkan Impor Gula, Ini Alasannya

Editor : Andi Awal Tjoheng Rabu, 26 Februari 2025 21:55
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan ||X@RadioSmartFM
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan ||X@RadioSmartFM

HARIAN.NEWS, JAKARTA – Pemerintah akhirnya memutuskan untuk tetap membuka keran impor gula guna memastikan stabilitas pasokan dan harga di pasar. Keputusan ini diambil meskipun sebelumnya pemerintah sempat menargetkan swasembada pangan, termasuk gula.

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menegaskan bahwa keputusan impor gula merupakan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto.

Dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2025 yang digelar di Jakarta pada Rabu (26/2/2025), Zulhas menegaskan bahwa kebijakan ini tidak bisa dihindari demi menjaga keseimbangan pasar.

Baca Juga : Mentan Amran Tandatangani MoU Kerjasama Keamanan Pangan dan Teknologi Pertanian dengan Singapura

“Kami sudah putuskan dalam rapat bahwa tidak boleh ada impor untuk beras, jagung, dan garam. Namun, untuk gula, Presiden sudah memberikan perintah bahwa impor tetap berjalan. Jadi saya tidak berani melarang,” ungkapnya.

Dampak Harga dan Stok Nasional

Keputusan impor ini diambil setelah mempertimbangkan lonjakan harga gula di pasaran. Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, menjelaskan bahwa meskipun produksi dalam negeri cukup, stok yang tersedia masih belum mampu menekan kenaikan harga.

Baca Juga : PAN Sulsel Move On! Komando Baru 2025–2030

Saat ini, stok gula nasional berada di angka 4,5 juta ton, sementara kebutuhan konsumsi bulanan mencapai 250 ribu ton. Dengan hitungan tersebut, stok yang ada hanya cukup untuk lima bulan ke depan. Tanpa tambahan pasokan dari impor, dikhawatirkan harga gula akan terus melonjak.

“Untuk mencapai swasembada, produksi dalam negeri harus memenuhi 90-100% kebutuhan nasional. Sekarang kita masih mengimpor sekitar 700 ribu ton per tahun,” ujar Arief.

Harga gula di tingkat petani saat ini berada di sekitar Rp 15.700 per kilogram, lebih tinggi dari harga yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 14.500 per kilogram.

Baca Juga : PAN Sulsel Dukung Zulhas Maju Pilpres 2029

Pemerintah berupaya menjaga keseimbangan agar petani tidak dirugikan, sementara konsumen tetap mendapatkan harga yang wajar.

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Redaksi Harian.news menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected]
Halaman

Follow Social Media Kami

KomentarAnda