HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Jelang lebaran Idulfitri 2024, aktivitas masyarakat biasanya semakin ramai di luar rumah, guna mempersiapkan perayaan lebaran atau persiapan mudik. Ramainya aktivitas masyarakat ini, biasanya mengikut pada ramainya kendaraan parkir di berbagai titik.
Tak ingin melihat ini sebagai peluang Jukir memanfatkan momen yang merugikan masyarakat, Perumda Parkir Makassar mengimbau jukir resmi untuk tidak menaikkan tarif parkir kendaraan yang telah diatur dalam Perda 17/2006 dan ditetapkan dengan SK Wali Kota Makassar.
“Kita terus mengedukasi mitra kami para jukir. Mengingatkan untuk melayani masyarakat dengan sopan santun dan wajib menggunakan seragam. Dan yang paling utama adalah tidak menaikkan tarif seenaknya sendiri,” kata Direktur Operasional (DirOps) Perumda Parkir Makassar, Christopher Aviary, Kamis (28/3/2024).
Baca Juga : TRC Perumda Parkir Makassar Tertibkan Jukir di Bawah Umur
Menurut dia, imbauan ke jukir resmi juga disampaikan saat giat pembagian paket sembako Ramadhan kepada para jukir yang tersebar di 14 kecamatan.
“Pelayanan yang baik dan ramah kepada pengunjung, terutama di bulan puasa ini. Hasil Rapat Koordinasi (Rakor) Operasi Ketupat kemarin. Bahwa Kepolisian, PD Parkir dan seluruh tim Kota Makassar (SKPD- OPD) yang terkait akan serius menanggapi permasalahan parkir. Jika ada aduan masyarakat masalah perparkiran, apalagi viral dipastikan akan diproses,” tegasnya.
Pembagian paket sembako lebaran jukir dilaksanakan oleh tim yang membagi langsung ke wilayahnya masing-masing. Ia juga menyampaikan, di masa masa akhir Ramadhan ini biasanya akan terjadi pembludakan di area pusat perbelanjaan.
Baca Juga : Wakili Wali Kota Makasar, Indira Serahkan Simbolis SK Pengangkatan Karyawan Perumda Parkir
“Saya berharap agar masyarakat, kalau markir kendaraannya di tempat parkir yang resmi. Jangan asal karena mau dekat, atau sudah penuh, malah sembarangan parkir, akhirnya menimbulkan permasalahan lalu lintas yang lain seperti macet. Bahkan bisa muncul para jukir liar dadakan yang mematok tarif tidak sesuai aturan,” ungkapnya.
Diketahui kawasan padat kendaraan pada akhir ramadhan biasanya area Pasar seperti Pasar Butung, Pasar Sentral, kemudian pusat-pusat perbelanjaan, Mall, Restauran dan lainnya.
“Momen-momen seperti ini masyarakat menyerbu untuk membeli perlengkapan lebaran,” jelas DirOps ini.
Baca Juga : Potensi Pendapatan Tidak Sesuai, Perumda Parkir Makassar Turunkan TRC
Baca berita lainnya Harian.news di Google News