Logo Harian.news

Ratusan Mahasiswa Gelar Aksi ‘Indonesia Gelap’ di Makassar, Tolak Efisiensi Anggaran

Editor : Redaksi Jumat, 21 Februari 2025 19:30
Aksi unjuk rasa 'Indonesia Gelap' yang digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kota Makassar. Foto: dok
Aksi unjuk rasa 'Indonesia Gelap' yang digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kota Makassar. Foto: dok

HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Ratusan mahasiswa dari berbagai organisasi menggelar aksi demonstrasi bertajuk ‘Indonesia Gelap’ secara serentak di bawah jembatan flyover Jalan AP Pettarani dan depan kantor DPRD Sulawesi Selatan, Jumat (21/2/2025).

Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran yang memotong anggaran Kementerian/Lembaga (K/L) dan APBD hingga Rp306,69 triliun.

Baca Juga : NasDem: Jawaban Pemprov Sulsel Tuntas! Fatmawati Rusdi Lugas & Clear!

Demonstrasi berlangsung dengan penuh semangat, diwarnai spanduk-spanduk bernada sindiran. Beberapa di antaranya bertuliskan “Uang kami harus cukup buat skincare, jangan dipaksa nyogok dengan tagar perempuan wajib cantik kodong” serta “Indonesia Cemas.” Selain itu, sebuah tulisan mencolok berbunyi “Yang bau 20% yuk!!! Ke syntif,” turut dibawa oleh demonstran.

Aksi semakin memanas ketika para mahasiswa yang ingin masuk ke dalam Gedung DPRD Sulsel untuk bertemu anggota dewan, tidak diizinkan masuk. Hal ini memicu kemarahan massa yang kemudian menendang, melempar batu, serta memukuli gerbang besi gedung dengan bambu.

Tuntutan Mahasiswa: Cabut Inpres 1/2025

Baca Juga : DPRD Sorot Gubernur Sulsel Andi Sudirman

Koordinator aksi, Fadhil Musaffar, menyatakan bahwa kebijakan efisiensi anggaran serta program makan bergizi gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto tidak berpihak pada rakyat kecil.

“Kami menuntut agar Inpres Nomor 1 Tahun 2025 segera dicabut dan meminta evaluasi menyeluruh terhadap program MBG,” tegas Fadhil dalam orasinya.

Selain itu, mahasiswa juga menolak berbagai proyek strategis negara (PSN) yang dianggap tidak berorientasi pada kesejahteraan rakyat. Mereka juga menyuarakan penolakan terhadap Undang-Undang Mineral dan Batu Bara (UU Minerba) serta menuntut pendidikan gratis.

Baca Juga : Legislator Sulsel Fatma Soroti Penyaluran Dana Hibah Pendidikan dan Masjid Masih Minim

Sepuluh Tuntutan Mahasiswa

Dalam aksi ini, mahasiswa menyampaikan sepuluh tuntutan utama kepada pemerintah:

Baca Juga : Rekomendasi DPRD Sulsel soal Tambang di Tikala Torut

1. Cabut Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran.

2. Tolak proyek strategis negara (PSN) yang tidak berorientasi pada kesejahteraan rakyat.

3. Evaluasi total Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

4. Tolak RUU Minerba.

5. Wujudkan pendidikan gratis, ilmiah, dan demokratis.

6. Bayarkan tunjangan kinerja tenaga pendidik.

7. Sahkan RUU Perampasan Aset.

8. Mendesak Presiden Prabowo mengeluarkan Perppu pembatalan kenaikan PPN 12%.

9. Berhenti membuat kebijakan publik tanpa basis riset ilmiah.

10. Menolak UU TNI yang menghidupkan kembali dwifungsi ABRI.

Hingga berita ini diturunkan, ratusan mahasiswa masih bertahan di depan Gedung DPRD Sulsel. Sementara itu, meski demostrasi memenuhi ruas jalan utama Kota Makassar arus jalan di sekitar lokasi masih lancar.

Penulis: Nursinta 

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Redaksi Harian.news menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected]

Follow Social Media Kami

KomentarAnda