HARIAN.NEWS,LUWU UTARA – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Andi Djemma Masamba tengah menghadapi krisis keuangan serius.
Hutang rumah sakit ini dilaporkan telah membengkak hingga Rp 19 miliar, mayoritas berasal dari belanja kebutuhan medis yang belum terbayarkan.
Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Pemkab Luwu Utara, Baharuddin Nurdin, mengungkapkan bahwa utang tersebut tercatat hingga Desember 2024.
Baca Juga : Mengapa Memilih Berobat ke Penang
“Posisi hutangnya saat ini mencapai Rp 19 miliar, sebagian besar berasal dari tagihan obat-obatan yang belum dibayarkan kepada para vendor,” jelasnya, pada Jumat, 14 Maret 2025.
Kondisi ini berdampak langsung pada operasional rumah sakit. Pasokan obat dari penyedia mulai tersendat karena pembayaran yang tertunda.
Baharuddin mengakui bahwa keterbatasan anggaran menjadi kendala utama dalam melunasi utang rumah sakit tersebut.
Baca Juga : Pemkab Luwu Utara Lempar Tanggung Jawab ke Pemprov Terkait Pencairan THR ASN
Meski begitu, upaya penyelesaian sudah mulai dilakukan. “Alhamdulillah, pemerintah daerah sudah mulai membayar sebagian hutang. Kemarin kita bayarkan Rp 1,1 miliar, jadi tinggal dikurangi dari total utang yang ada,” tambahnya.
Untuk mengatasi permasalahan ini, Pemkab Luwu Utara telah menganggarkan Rp 27 miliar di tahun ini guna menopang operasional RSUD Andi Djemma.
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
