Hal ini diyakini dapat mendorong roda perekonomian daerah sekaligus mendukung kesejahteraan petani.
Program ini juga membuka peluang kerja bagi ibu rumah tangga yang sebelumnya menganggur. Sebanyak 10,5% dari total dana dialokasikan untuk membayar tenaga kerja lokal yang membantu dalam proses pengolahan makanan.
Dengan demikian, program ini tidak hanya memperbaiki gizi anak-anak, tetapi juga memperkuat perekonomian masyarakat.
Baca Juga : Viral Foto MBG yang Dinilai Kurang Gizi, Netizen Heboh di Grup WhatsApp
Target Ambisius Tahun 2025
Pemerintah menargetkan seluruh anak-anak Indonesia dapat menikmati manfaat program MBG pada akhir 2025. Hingga September 2025, diharapkan sebanyak 15 juta anak akan tercakup dalam program ini.
Saat ini, program telah menjangkau 82,9 juta orang dengan dukungan 30 ribu satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang tersebar di berbagai wilayah.
Baca Juga : Ini Harapan Anggota DPRD Saat Hadiri Rakor Deteksi Dini Penyakit
Program Makan Bergizi Gratis dinilai strategis, tidak hanya untuk meningkatkan kesehatan anak-anak, tetapi juga untuk membangun masa depan bangsa yang lebih baik melalui generasi yang sehat dan berkualitas.
“Kami optimis program ini mampu menjadi solusi berkelanjutan untuk mengatasi masalah gizi sekaligus memberdayakan masyarakat,” pungkas Dadan.
Melalui langkah-langkah yang konsisten dan kolaboratif, pemerintah berharap program ini dapat terus berkembang, menjangkau lebih banyak anak-anak di pelosok negeri, serta memperbaiki kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan. ***
