HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Pjs TP PKK Kota Makassar, Andi Tenri Anna, menghadiri Gerakan Gemar Makan Telur dan Lomba Mewarnai yang diselenggarakan di Lapangan Karebosi sebagai rangkaian perayaan HUT Sulawesi Selatan ke-355, Rabu (09/10/2024).
Acara ini dilaksanakan serentak di seluruh kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan dan dipantau langsung oleh Pj Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh, melalui platform Zoom.
Kegiatan tersebut melibatkan 150 anak usia 1-5 tahun untuk gerakan gemar makan telur dan 150 anak usia 5-7 tahun untuk lomba mewarnai.
Baca Juga : Pangkep Intensif Tangani Stunting, Prevalensi Turun Jadi 9,24 Persen
Gerakan ini bertujuan sebagai upaya preventif menurunkan angka stunting di wilayah Sulawesi Selatan.
Dalam sambutannya, Andi Tenri Anna mengungkapkan harapannya agar kegiatan ini menjadi kebiasaan positif yang dapat diterapkan oleh masyarakat.
“Dengan adanya gerakan ini, kami berharap masyarakat terbiasa memberikan minimal satu butir telur setiap harinya untuk anak-anak. Ini merupakan salah satu langkah untuk memastikan asupan gizi seimbang bagi anak-anak kita,” ujarnya.
Baca Juga : SPPG Tumampua Resmi Beroperasi, Langkah Nyata Pemkab Pangkep Lawan Stunting
Selain untuk mengedukasi pentingnya konsumsi makanan bergizi, kegiatan ini juga menjadi ajang kebersamaan yang memberikan kebahagiaan pada anak-anak. Andi Tenri Anna tampak antusias saat berinteraksi dengan para peserta lomba mewarnai, mengapresiasi kreativitas mereka, dan memberikan motivasi.

“Bahagia sekali melihat anak-anak begitu ceria dan bersemangat saat mewarnai. Mereka tampak menikmati acara ini, dan itu membuat kegiatan ini semakin bermakna,” tambahnya setelah menilai karya-karya hasil mewarnai peserta.
Baca Juga : Pemkab Gowa Siapkan Skema Khusus Turunkan Angka Stunting
Ketua Bidang IV TP PKK Kota Makassar, dr. Andi Hadijah Iriani, turut menyampaikan bahwa TP PKK Kota Makassar telah melakukan berbagai upaya untuk menekan angka stunting melalui intervensi langsung di tingkat kelurahan dan posyandu.
“Kolaborasi dengan Pemerintah Kota Makassar dan berbagai stakeholder telah membentuk dapur gizi di setiap kelurahan. Di dapur gizi ini, anak-anak yang mengalami stunting sesuai wilayah posyandunya diintervensi dengan pemberian makanan tambahan setiap hari selama tiga bulan,” jelasnya.
Selain memberikan makanan tambahan, edukasi kepada para orang tua terkait pentingnya ilmu gizi juga diberikan, termasuk pemanfaatan lahan pekarangan sebagai sumber pangan keluarga.
Baca Juga : Bunda PAUD Makassar Dorong Integrasi PAUD & Posyandu Tekan Stunting
Program ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan dalam upaya penurunan stunting dan peningkatan kualitas gizi anak di Kota Makassar serta Sulawesi Selatan secara keseluruhan.
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
