“Maaf, soal itu saya belum bisa berkomentar, karena belum ada update dari Reskrim,” ujarnya singkat.
Ironisnya, dalam konferensi pers Februari lalu, Polres Sinjai sempat menggebu-gebu menyatakan bahwa kasus ini dalam proses penyelesaian dan akan segera ada tersangka.
Saat itu, mereka mengakui sudah memeriksa 291 bendahara sekolah serta mantan Kadisdik, Andi Jefrianto Asapa.
Baca Juga : Wakapolres Sinjai Mohon Uluran Tangan Anggota DPR RI Andi Amar untuk Perbaikan Kantor Polres
Namun, semangat itu seakan meredup ketika wartawan menanyakan soal sosok berinisial “R”, yang disebut-sebut sebagai tangan kanan Andi Jefrianto saat menjabat Kadisdik. Alih-alih menjawab, Kasatreskrim justru langsung menyerahkan mikrofon ke Kanit Tipikor, seolah enggan memberikan keterangan lebih lanjut.
Publik Menunggu Kejelasan
Mandeknya kasus ini semakin memunculkan kecurigaan publik. Banyak yang bertanya-tanya, apakah ada upaya perlindungan terhadap nama-nama besar yang terseret? Ataukah ada faktor lain yang membuat kasus ini berjalan lambat?
Baca Juga : Penghargaan DPRD ke Polres Sinjai Dikritik Aktivis, Bentuk Pencitraan?
Yang jelas, tekanan dari berbagai pihak terus menguat. Aktivis dan masyarakat Sinjai menunggu bukti nyata dari aparat penegak hukum—bukan sekadar janji.
Akankah kasus ini benar-benar diungkap tuntas, atau hanya menjadi salah satu dari sekian banyak kasus korupsi yang hilang ditelan waktu?
Masyarakat menunggu jawabannya. ***
Baca Juga : Jelang HUT Polwan, Polisi Wanita Polres Sinjai Tebar Kepedulian
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
