HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menegaskan bahwa sektor investasi nasional tetap menunjukkan daya tahan tinggi di tengah ketidakpastian global.
Hal itu tercermin dari meningkatnya penghimpunan dana di pasar modal serta pertumbuhan inovasi di berbagai instrumen pasar keuangan.
Per 27 Maret 2025, nilai Asset Under Management (AUM) tercatat sebesar Rp811,97 triliun, naik 0,45 persen secara mtd.
Baca Juga : Wali Kota Makassar Launching Woodland Residence di Antang
Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana juga mengalami peningkatan sebesar 0,75 persen mtd menjadi Rp493,91 triliun, meskipun masih terkoreksi 1,07 persen ytd.
“Penggalangan dana dari penawaran umum masih dalam tren positif, mencapai Rp57,68 triliun, termasuk Rp3,24 triliun dari lima emiten baru,” jelas Mahendra.
Hingga saat ini, OJK mencatat terdapat 155 pipeline penawaran umum dengan nilai indikatif sebesar Rp72,54 triliun.
Baca Juga : One Global Capital Buka Gerbang Investasi Properti Asia-Pasifik bagi Investor Indonesia
Di sisi lain, Securities Crowdfunding (SCF) menunjukkan geliat yang signifikan. Sejak diberlakukan, tercatat 18 penyelenggara resmi dengan 785 efek yang diterbitkan dari 503 penerbit, dan dana yang dihimpun mencapai Rp1,49 triliun.
Selain itu, transaksi derivatif keuangan juga terus meningkat. Dari awal Januari hingga akhir Maret 2025, volume transaksi mencapai 571.610 lot dengan nilai total Rp710,63 triliun.
Mahendra juga menyebutkan bahwa perdagangan karbon nasional turut berkembang. Hingga 27 Maret 2025, tercatat 111 pengguna jasa aktif dengan volume perdagangan 1,59 juta tCO2e dan nilai total Rp77,91 miliar.
Baca Juga : IFG, Jaring Harapan Bagi Nelayan Pesisir
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
