Capaian ini bahkan menjadikan Luwu Utara naik dua peringkat setelah bertahun-tahun berada di posisi ke-12 sejak 2012.
Selain itu, Husain juga menyoroti penurunan angka kemiskinan yang cukup signifikan.
Pada tahun 2023, tingkat kemiskinan di Luwu Utara turun menjadi 11,24%, lebih rendah dari target RPJMD sebesar 11,76%.
Baca Juga : Hari Sumpah Pemuda, Ketua DPRD Luwu Utara Ungkap Peran Pemuda Dalam Pembangunan Daerah
Untuk pertama kalinya, Luwu Utara berhasil keluar dari daftar tiga kabupaten termiskin di Sulawesi Selatan.
Dari segi pertumbuhan ekonomi, tren positif juga terlihat dengan peningkatan sebesar 5,12% pada tahun 2023.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita atas dasar harga berlaku (ADHB) juga mengalami kenaikan, mencapai Rp53,45 juta pada tahun yang sama dan diproyeksikan terus meningkat di tahun 2024.
Baca Juga : Ketua DPRD Luwu Utara Pimpin Sidang Pendapat Akhir APBD
Lebih lanjut, Husain menegaskan bahwa program PEN merupakan pinjaman yang dirancang untuk lima tahun, sesuai dengan periode kepemimpinan pemerintahan sebelumnya.
Namun, dengan adanya kebijakan pemotongan masa jabatan kepala daerah yang seharusnya berakhir pada 2026 menjadi Februari 2025, terjadi dinamika dalam pelaksanaan program tersebut.
“Ini bukan program yang diwariskan untuk pemerintahan baru, melainkan program yang telah dirancang sesuai periode kepemimpinan sebelumnya,” jelasnya.
Baca Juga : DPRD Luwu Utara Bahas Ranperda Perubahan APBD 2025
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
