Tantangan dan Masalah dalam Implementasi MBG
Sayangnya, pelaksanaan program MBG tidak berjalan mulus. Sejumlah masalah muncul, di antaranya:
- Kasus Keracunan Makanan
Di beberapa daerah, makanan yang disediakan dalam program MBG justru menjadi ancaman kesehatan. Salah satu kasus yang paling disorot terjadi di Sukoharjo, Jawa Tengah, di mana 40 siswa SDN Dukuh 03 mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan dari program ini. - Ketidaksesuaian Menu dengan Selera Siswa
Menu yang disajikan dalam program MBG tidak selalu sesuai dengan selera siswa, sehingga banyak makanan yang terbuang sia-sia. - Kendala Anggaran di Berbagai Daerah
Di beberapa wilayah, program MBG tidak dapat terlaksana karena anggaran yang tidak tersedia, menghambat distribusi makanan bergizi bagi pelajar. - Persyaratan Ketat bagi UMKM
Alih-alih memberdayakan UMKM kecil dan menengah ke bawah, program ini justru membuat mereka kesulitan berpartisipasi. Badan Gizi Nasional mensyaratkan bahwa vendor harus memiliki:- Lahan 200–300 meter persegi untuk dapur produksi.
- Anggaran Rp700 juta – Rp800 juta untuk peralatan dapur.
- Uang jaminan sebesar Rp500 juta.
Dengan persyaratan yang begitu berat, banyak pelaku usaha kecil tidak mampu berpartisipasi, sehingga manfaat ekonomi dari program ini tidak dirasakan oleh mereka.
- Indikasi Kebocoran Anggaran dan Praktik Ilegal
Program MBG juga dihadapkan pada dugaan kebocoran anggaran akibat ulah mafia. Salah satu indikasinya adalah penyelundupan 40 juta keping piring stainless steel dari China ke Indonesia yang disinyalir digunakan dalam program MBG. Hal ini tidak hanya berpotensi merugikan negara karena hilangnya penerimaan pajak dan bea masuk, tetapi juga mengancam industri manufaktur dalam negeri, yang saat ini masih menghadapi gelombang PHK besar-besaran.
Akankah Program MBG Berhasil atau Gagal?
Baca Juga : Sebulan Menjadi Menkeu, Purbaya Jadi Menteri Favorit
Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, apakah Kabinet Merah Putih akan menyerah dan membiarkan program ini masuk dalam daftar program strategis nasional yang gagal? Ataukah justru hambatan ini menjadi bahan bakar yang menggelorakan semangat Merah Putih untuk melakukan perbaikan cepat?
Diperlukan langkah-langkah pembenahan dan revisi kebijakan secara berkelanjutan agar implementasi program MBG berjalan sesuai dengan tujuan awalnya. Jika dilakukan dengan baik, program ini akan memberikan manfaat besar bagi pengentasan stunting, peningkatan gizi generasi bangsa, serta penguatan ekonomi nasional melalui UMKM.
Kini, tantangan terbesar ada di tangan Kabinet Merah Putih: menjadikan program MBG sebagai kesuksesan besar atau membiarkannya menjadi kegagalan nasional. ***
Baca Juga : Viral Foto MBG yang Dinilai Kurang Gizi, Netizen Heboh di Grup WhatsApp
Oleh: Munawir Mihsan, Ketua DPW Perkumpulan Gerakan Kebangsaan Sulawesi Selatan
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
