HARIAN.NEWS,KEPULAUAN SELAYAR – Suasana gedung Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Kepulauan Selayar hari ini tampak berbeda dari biasanya.
Sekitar 50 peserta yang terdiri atas ibu-ibu rumah tangga prasejahtera, pengurus Dekranasda, dan TP PKK Kabupaten Kepulauan Selayar antusias mengikuti Workshop Kerajinan Tangan Decoupage, sebuah kegiatan pemberdayaan yang bertujuan meningkatkan keterampilan sekaligus mendukung ketahanan ekonomi keluarga.
Kegiatan ini merupakan hasil sinergi antara Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia Cerdas (YPMIC), Educators Without Borders International (EWBI), Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan, serta Dekranasda Kabupaten Kepulauan Selayar. Dalam workshop ini, para peserta diajarkan teknik decoupage, yakni seni menghias benda menggunakan potongan kertas atau tisu bermotif, yang kemudian dilapisi lem dan pelindung agar menjadi produk yang unik dan bernilai jual.
Baca Juga : Fadly Padi, Swinburne & Unhas Ubah Pertanian Kota Lewat Workshop Canggih Ini
Founder YPMIC, Prof. Dr. Nur Hidayah, S.Kep., Ns., M.Kes dalam sambutannya, menyampaikan bahwa pelatihan ini bukan hanya sekadar kegiatan kreatif, tetapi juga sebagai langkah strategis untuk mendorong pemberdayaan ekonomi keluarga. “Kami ingin ibu-ibu rumah tangga di Selayar memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dapat menghasilkan produk bernilai ekonomi, sehingga dapat meningkatkan pendapatan keluarga ” ujarnya.
Workshop ini menghadirkan dua narasumber utama, yakni Dr. Arbianingsih, S.Kep., Ns., M.Kes dan Dr. Huriati, S.Kep., Ns., M.Kes — dua pakar yang berpengalaman dalam kreasi Decoupage.
Dalam sesi pemaparan, Dr. Arbianingsih menekankan pentingnya peran ibu rumah tangga dalam membangun ekonomi keluarga melalui pemanfaatan keterampilan yang sederhana namun bernilai tinggi.
Baca Juga : Pameran Seni Rupa REVOLUSI ESOK PAGI Akan Kembali Digelar
“Decoupage tidak hanya mengasah kreativitas, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru dari barang-barang bekas yang biasanya dibuang” jelasnya.
Senada dengan itu, Dr. Huriati menambahkan bahwa kegiatan ini sejalan dengan prinsip ekonomi sirkular yang kini mulai diterapkan secara luas dalam pengelolaan sampah rumah tangga.
“Kita tidak hanya melatih keterampilan, tetapi juga membentuk kesadaran baru untuk mengurangi limbah dan menciptakan produk yang ramah lingkungan,” ujarnya.
Baca Juga : Makassar Kukuhkan Pengurus Baru TP PKK, Dekranasda, dan Bunda PAUD
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
